RSS

morning dews

Sudah larut, tapi mata saya selalu seperti ini. sulit terpejam! dan seperti malam-malam yang sudah-sudah, saya berkeliaran tak jelas mengitari kamar kos sempit ini. dari ranjang, pindah ke toilet, pindah ke meja belajar, pindah ke depan cermin (saya jelek sekali malam ini :p). dan daripada mengurusi insomnia saya yang tak pernah sembuh ini, lebih baik saya bercerita tentang embun.

sudah dalam hitungan tahun lamanya saya tak saling bertegur sapa dengannya. saya rindu, saya rindu embun yang selalu bertengger manis di rerumputan, di pucuk-pucuk daun segala jenis tanaman yang mama tanam di pekarangan rumah. embun yang ramah, senyumnya selalu dia tebarkan pada saya di setiap pagi, mengiringi perjalanan lima belas menit saya menuju sekolah dengan berjalan kaki.

saya mencintai pagi selayaknya saya mencintai kehidupan masa SMA saya. percaya atau tidak, saya selalu merindukan hari untuk cepat berganti. untuk mengenakan seragam putih abu-abu lagi, untuk dihukum lagi jika telat datang, untuk tugas piket yang menyebalkan, untuk belajar matematika lagi, dan untuk melihat seseorang yang saya sukai..

pagi selalu sepaket dengan embun, karena setiap kali melangkahkan kaki keluar dari gerbang, embun akan membasuh sepatu saya seperti dengan cara magis dan membuatnya terlihat lebih bersih dari hari sebelumnya. ah, baik sekali embun itu.


pagi dan embun telah bersekongkol untuk meluluhkan hati saya, untuk membuat saya tak punya alasan untuk tidak bersyukur kepada-Nya atas kehidupan yang indah ini, atas segala kesempurnaan yang dianugerahkan-Nya kepada saya. Ah, betapa beruntungnya karena saya punya Tuhan yang begitu pemurah.

dan kembali lagi soal embun, saya tahu kehadirannya di suatu pagi sungguh amatlah singkat. tak lama setelah dia membasuh ujung sepatu saya yang kotor, matahari akan menguapkannya ke udara dan dalam waktu sesingkat itulah dia pergi tanpa bilang permisi. tapi tak mengapa, saya percaya selama saya masih punya harapan untuk hidup di esok hari, dan selama rumput dan dedaunan masih terhias di halaman rumah saya, berarti saya selalu dan akan selalu berjumpa dengannya *sotoy*

kasihpun mulai deras mengalir

cemerlang sebening embun..
(Ebiet G Ade)


geje sekali kau elvira kiat.. hahhahaaha *tertawa-tawa sambil ngemil paku payung*

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

0 comments:

Post a Comment