RSS

zaterdag


Saya selalu meminta, tanpa pernah belajar berkompromi dengan apa yang sudah saya berikan untuk Tuhan, apa yang Tuhan inginkan dari saya..
Betapa tidak tahu dirinya saya..
Saya kotor, bergelimang dosa,
Iman saya naik-turun, seperti anak kecil yang sulit membedakan kiri dan kanan..
Otak saya terlampau kosong, bahkan untuk sekedar memahami tanda-tanda kebesaran yang telah Tuhan bentangkan di sepanjang bibir kehidupan
Bukan karena saya buta, tapi karena saya terlalu lama tidur,
Terlebih karena saya terlalu malas untuk belajar,
Menggali ilmu yang terserak di seisi langitNya, dari bujur ke bujur bumi milikNya, dari ujung ke ujung laut ciptaanNya..
Saya hina, tapi dengan semua kehinaan yang saya punya saya masih saja tak tahu diri untuk meminta dan meminta lagi..
Ibadah-ibadah saya, tutur kata, janji-janji, berapa banyak yang sudah saya lalaikan?

Tuhan..
Jika seandainya kematian adalah akhir, jika selepas manusia mati maka yang ada hanyalah titik nol yang gelap dan kosong..
Jika seandainya tidak ada surga atau neraka, tidak ada hari pembalasan dan hari dimana manusia akan dibangkitkan..
Saya ingin tetap mengabdi padaMu di dunia ini dengan sepenuh rasa cinta saya, seperti kerelaan hati seorang kekasih untuk melakukan apa saja demi menyenangkan hati yang dikasihinya..
Seperti itulah ingin saya..
Tuhan.. saya tahu saya hanyalah pendosa.. saya tahu seringnya doa-doa saya tak lebih dari untaian kalimat-kalimat basi penuh harapan keduniawian..
Tapi dengan keimanan saya yang tipis ini, saya hanya meyakini bahwa satu-satunya tempat saya bersandar dan menggantungkan harap, hanyalah ke hadiratMu yang Maha Rahiim..

Jika engkau belum mempunyai ilmu, hanyalah prasangka, maka milikilah prasangka yang baik tentang Tuhan.
Begitulah caranya!

Jika engkau hanya mampu merangkak, maka merangkaklah kepadaNya!
Jika engkau belum mampu berdoa dengan khusyuk, maka tetaplah persembahkan doamu yang kering, munafik dan tanpa keyakinan.
Karena Tuhan, dengan rahmatNya akan tetap menerima mata uang palsumu!

Jika engkau masih mempunyai seratus keraguan mengenai Tuhan,
maka kurangilah menjadi sembilan puluh sembilan saja.
Begitulah caranya!

Wahai pejalan!
Biarpun telah seratus kali engkau ingkar janji, datanglah, dan datanglah lagi! Karena Tuhan telah berfirman:
“Ketika engkau melambung ke angkasa ataupun terpuruk ke dalam jurang, ingatlah kepadaKu, karena Akulah jalan itu.”
(jalaluddin Rumi)

#dari seorang hamba yang sotoy dan lagi melo karena buka puasa di tempat fotokopian#

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

0 comments:

Post a Comment