RSS

vrolijk

Ini kejadian sedih saat saya masih SD, ibu sakit (tidak tahu sakit apa) yang membuat saya menghampiri ibu dan ibu malah bertanya pada saya “kamu siapa?”. Aih, sedih sekali rasanya ibu bahkan tidak mengingat saya. Lalu demi itu ibu dirawat berhari-hari di rumah sakit, saya tetap tidak mengerti ibu sakit apa. Ibu seperti kehilangan ingatan tentang saya, tentang kakak, bahkan tentang adik saya yang masih bayi itu. Adik dititipkan ke rumah tante, saya dan kakak tetap di rumah bersama ayah. Saya sedih karena ibu tak pulang-pulang. Saya selalu menangis jika ibu tak ada di rumah.

Waktu SMP ibu dan ayah pergi ke Ternate menemani proses persalinan kakak sulung saya, menjenguk kelahiran cucu pertamanya. Sebulan lebih ibu tidak di rumah, waktu itu saya hendak mengikuti lomba pidato bahasa Inggris, sedih sekali rasanya tak ada ibu. Hampir setiap hari saya menangis diam-diam di kamar cuma karena kangen ibu. Benar-benar memalukan!

Di manapun ibu berada, ibu adalah tempat saya kembali dari perjalanan panjang saya, tempat di mana saya harus pulang dan membagi sedikit cerita padanya. tanpa ibu saya rasanya pincang, walaupun saya tahu saya tidak boleh terus-terusan seperti ini, saya tidak boleh terus-terusan ketergantungan pada ibu. Suatu saat, dengan sangat berat saya tahu ibu akan pergi dari sisi saya, membayangkannya saja dada saya serasa ingin meledak. 

Saya rindu hari-hari yang telah lewat bersamanya.. Duduk-duduk berdua mengintip bintang di teras rumah bersama ibu sembari makan kacang rebus dan menyanyikan lagu nasional bersama-sama. Suara ibu indah, setidaknya begitulah yang bisa saya tangkap lewat indera, membuat hati senang, membuat nyaman, membuat saya tahu kenapa Alya (ponakan saya) sangat sayang kepada ibu, selalu minta digendong oleh ibu, selalu tertidur pulas ketika ibu menyanyikannya satu-dua lagu. Suara ibu yang lembut adalah cerminan hati ibu, hati ibu baik, sangat baik. Itulah mengapa para tetangga sayang pada ibu, teman-teman saya selalu menanyakan tentang ibu, dan pembantu di rumah menangis memeluk ibu saat ia pamit pulang kampung sekaligus berhenti bekerja. Ibu lembut dan penyabar. Ibu selalu hadir untuk menyeimbangkan sifat ayah yang tegas dan keras. Ibu membuat segala sesuatu dalam keluarga kita berjalan dengan seimbang.

Terimakasih ya ibu sudah mengenalkan saya pada bahasa inggris saat saya masih sangat kanak-kanak, terimakasih ibu sudah membuatkan rumus-rumus matematika dan menempelnya di dinding supaya saya mudah mengingatnya, terimakasih karena ibu telah mengajarkan pada saya bahwa merayakan pesta ulang tahun tidak pernah ada dalam agama kami, terimakasih untuk tradisi minum teh di sore hari yang ibu ciptakan sehingga membuat kami sekeluarga selalu bergembira, terimakasih telah mengajari saya secara tidak langsung bagaimana cara bertahan dan setia kepada pasangan, terimakasih untuk segala cinta yang ibu tanamkan ke dalam hati kami dengan cara yang sangat sederhana. 

Saya bahagia ibu selalu menemani masa-masa saya beranjak dewasa. Dan hari-hari yang indah seperti itu takkan pernah bisa dibeli.


#Ibu, tetap nantikan saya di halaman, karena saya akan segera pulang..



  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

0 comments:

Post a Comment