RSS

abu-abu

Entah nanti menyemai gembira. Entah nanti harus pelan-pelan mengobati luka. Acapkali saya berusaha untuk meringkuk lebih lama pada sisi abu-abu, menemukan banyak sekali kemungkinan dengan rentang peluang dari nol sampai dengan satu. Bahwa pada suatu masa -suka atau tidak suka- kita harus sama-sama saling merelakan untuk tak lagi beriringan. Memarjinalkan diri barangkali. sebab pada kita terdapat banyak sekali perbedaan. maka saya harus menepi sebentar. melucuti satu persatu serpihan rasa sayang yang pernah mengkristal di dalam hati. Bahkan sebenarnya saya sendiri pun tidak paham di mana letak hati yang menyimpan banyak rasa itu. Di rongga perut sebelah kiri-kah? di dalam dada-kah? yang saya mengerti hanyalah hal sederhana, bahwasanya Tuhan pernah memberikan seseorang untuk saya kasihi, untuk saya perhatikan, untuk saya bahagiakan sebisa yang saya mampu.. dan saya tidak ingin menyesali perpisahan pada masanya nanti. bukankah seperti itulah hakikat dari kehidupan yang hanya sebentar ini? ada yang datang, lalu ada pula yang pergi. ada yang menyakiti, lalu ada pula yang mengampuni. ada pertemuan, pasti juga akan ada perpisahan.


Maka saya teramat percaya bahwa masing-masing dari kita akan mendapatkan yang jauh lebih baik. Karena sebagaimana yang Dia katakan dalam surat cinta-Nya, laki-laki yang baik adalah untuk perempuan yang baik pula.. jadi apa yang perlu kita cemaskan? Dia selalu punya jawaban atas segala pertanyaan yang sesak bertumpuk dalam pikiran..



*memikirkanmu di suatu petang sambil mengalunkan lagu Tokyo-YUI*

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

0 comments:

Post a Comment