Pada
kotak sol sepatumu, ada doa yang istrimu titipkan. Ada harap yang ketiga anakmu
selipkan. Ada hidup yang sepenuhnya kamu pasrahkan.
Hari
ini, ada 4 perut yang mesti kamu isi lagi dengan nasi. Juga 1 perut yaitu
perutmu sendiri.
Jangan
bersedih! Tuhan dari atas sana sedang menyimak, mengulum senyum terbaik-Nya
untukmu..
Tiada
yang luput dari amatan-Nya. Tidak juga langkah kakimu yang dihitung sedemikian
teliti. Atau bahkan bulir-bulir keringatmu yang bercucuran membasahi dahimu yang
kian berkerut.
Semua
dihitung-Nya. Seksama. Pastilah kini Jibril sedang pontang-panting bertugas
menebar rizki.
Maka
kamu jangan meragu. Selalu akan ada sedikit jatah untukmu.
Bekerjalah
dengan tekun, jangan gusarkan orang-orang yang mulutnya sedang merepet
tak jelas di gedung megah sana.
Bekerjalah
dengan ikhlas, Tuhan menyayangimu dengan cara-Nya yang misterius.
Ketika
petang nanti kamu kembali ke rumah mungilmu, wajah-wajah ceria akan berebutan
mencium tanganmu..
Di
atas tikar tua yang digelar di lantai, ada nasi, tempe goreng dan semangkuk
sayur katuk bening. Semoga cukup untuk memulihkan tenagamu yang terkuras
seharian ini.
Nanti
sebelum tidur, berlima menguntai doa bersama. Mengucap syukur atas nikmat hari
ini. Tak lupa mendoakan orangtua dan para pemimpin negeri.
Ketika
para peri mengungkit mata fajar esok pagi, gairah dan semangat menjemput mimpi
kau tuai kembali.
Kamu..
laki-laki sederhana pahlawan keluarga.
Jika
surga punya banyak pintu dan kunci-kunci, kiranya Tuhan mempersilahkanmu masuk
dari pintu mana saja. Kamu boleh memilih sesuka-suka hatimu :)
0 comments:
Post a Comment