RSS

Bocah Pesisir



Kamu, bocah pesisir dengan tubuh ringkih, kurus kering.
Rambutmu kemerahan, kaku dan bau matahari.
Pukul sembilan pagi di pasar ikan, tanpa gengsi kau obral hasil tangkapanmu.

Kamu, lelaki nadir yang menggadaikan seluruh kesenangan untuk hidup yang tak mengenal kompromi.
Hanya demi sekolah yang bagimu tak ubahnya barang mewah.

Kamu yang kebal rasa bosan.
Yang sakit bagimu hanyalah sejumput ilusi bagi orang-orang pemalas.
Garis wajahmu tegas, khas remaja yang masa kecilnya dibalut dengan kerja keras.

Pada kulit legammu, terpahat sajak-sajak kemiskinan.
Namun hidup bagimu adalah sekedar lelucon.
Maka tertawakan saja kesulitan yang datang.

Di sini,
dari balik toko kelontong milik bapakku, aku belajar mengikhlaskan takdir.



  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

0 comments:

Post a Comment