Kadang, bersyukur itu gak semudah
mengucapkan hamdallah yang umumnya orang-orang lakukan, termasuk saya. Ada
begitu banyak hal yang harus dimaknai, lantas diaplikasikan dalam bentuk
perbuatan. Kalo orang-orang berjilbab gede itu mo menjudge saya kafir lantaran
saya kebanyakan mengeluhkan hidup, ya silakan. I don’t wake up everyday to
impress you. Saya hidup dengan cara saya. Saya tau saya banyak cela, tapi
berusaha membuat semua orang menyukai saya dengan topeng di sana-sini adalah
bunuh diri. Saya tidak hidup untuk berakting. Saya adalah saya. Saya suka
mengeluh, kadang mencaci, kadang saya membenci anak kecil, saya tidak
berjilbab, dan kadang saya mempertanyakan kebijakan-kebijakan Tuhan terkait
hidup saya. Saya tidak pernah memaksa siapa-siapa untuk menyukai saya kok. Saya
hidup untuk diri saya, begitu juga dengan kamu.
You didn't
Wednesday, June 11, 2014 |
Labels:
Elvy Deeply
Kamu ingat? Saya yang berdiri di
sana di saat kamu merasa payah. Saya yang bilang kalo setiap orang pernah
gagal, tapi akan selalu ada kesempatan kedua buat memperbaiki yang pernah
cacat.
Kamu ingat? Saya yang mati-matian
memaksa kamu untuk tegak lagi di saat kamu jatuh. Saya bilang akan ada saatnya
bagi setiap luka untuk menyembuhkan dirinya sendiri.
Kamu tahu? Rasanya begitu sakit
saat kamu bilang saya boleh menyerah dan berhenti. Mungkin memang hanya saya
yang berjuang demi kita. Kamu tidak.
Subscribe to:
Posts (Atom)