Satu tahun mampu mengubah begitu
banyak hal. Dan terlebih, mengubah diri saya sendiri. Rasanya beberapa bulan
yang lalu saya masihlah seorang pegawai magang dengan penghasilan pas-pasan.
Datang ke kantor seenak udel, tidak ada perasaan terikat atau tuntutan untuk
mengabdi dan mendedikasikan diri untuk pekerjaan. Dan di sini, di tempat asing
ini, saya menemukan diri saya yang lain. Saya menyadari betapa waktu telah
medewasakan saya, mengubah saya menjadi lebih matang dari umur saya yang
seharusnya.
Terkadang saya memang protes,
entah pada Tuhan atau siapa, bahwa seharusnya saat ini saya masih berkeliaran
di luar sana menikmati hari-hari penuh kebebasan setelah lulus dari dunia
perkuliahan. Berkumpul dengan sahabat, menikmati liburan dengan jalan-jalan dan
belanja, melakukan hal-hal yang menjadi kesenangan saya. Tapi saya justru harus
bertanggung jawab terhadap tumpukan pekerjaan yang menguras tenaga dan pikiran
demi mendapatkan puluhan lembar uang bergambar dua orang proklamator. Pun
akhirnya saya kini dibuat sadar, begitu susahnya mengatur manusia-manusia keras
kepala dengan isi otak dan kehendak yang beragam.
Maka terminologi apa lagi yang
paling pas untuk menggantikan kata rindu? Pada hari-hari ketika saya belum
mengenal apa itu deadline dan apa alasan seorang pimpinan di kantor bisa
bermuka dua. Saya rindu pada hari-hari muda ketika uang bukanlah sesuatu yang
terlalu penting untuk saya kejar. Lalu keriaan di muka bumi ini hanyalah
sekedar duduk di kamar bertukar cerita dengan beberapa orang kawan.
Anyway, Happy New Year 2015.
Semoga saya bisa jadi pribadi yang lebih tabah, bijak dan kuat.
0 comments:
Post a Comment