RSS

It's Always Been You, Dhyan..


Orang yang telah mengiringi perjalanan hidup saya selama belasan tahun, orang yang begitu setia menjadi teman nongkrong saya hingga larut malam, orang yang dengan sabar mendengar isak tangis saya di ujung telepon, orang yang tak pernah bosan menjadi tempat sampah dari segala curhatan najis, adalah orang yang sebentar lagi akan memulai kehidupan barunya. Kehidupan yang bisa jadi tidak ada lagi saya di dalamnya. Tak ada lagi deraian tawa sampai dini hari pukul dua, tak ada lagi janji-janji untuk duduk bersama di pelabuhan lalu mengobrolkan hal-hal bodoh secara random. Barangkali semua takkan ada lagi. Seharusnya saya bisa secara dewasa menyikapi hal ini. Sebab kita, cepat atau lambat, akan sampai pada fase di mana waktu-waktu bermain dengan para sahabat bukan lagi jadi keharusan. Sudah ada seseorang di belakang kita yang butuh dinomorsatukan, yang harus jadi prioritas. Maka maafkan jika saya bersikap childish. Sungguh tak mudah untuk merasakan sedih dan bahagia di waktu yang bersamaan. Sedih karena takut kehilangan waktu-waktu berharga yang sudah terbiasa kita bagi, tapi bahagia karena tahu sahabat terbaik saya telah menemukan sebelah hati yang selama ini ia cari. Betapa jauh di dalam hati saya merasa, kita masihlah remaja bloon yang sibuk mencari contekan PR fisika. Kita masihlah remaja telat puber yang doyan bermain kejar-kejaran di halaman belakang sekolah. Kita masihlah penggila lagu westlife sekaligus penggalau puisi-puisi mellow. Mana pernah terpikirkan salah satu dari kita akan sampai di titik ini, titik di mana kita berhenti membercandai hidup, lalu menyeriuskan hal-hal bernama komitmen, percintaan dan kesetiaan. Terlalu banyak perasaan tak mengenakkan yang ingin saya tumpahkan, tapi semua menjadi tak penting lagi ketika tahu kamu akan menjadi orang yang paling bahagia di planet ini. Saya bahagia untuk kamu, darling. Selamat merayakan cinta..


  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

0 comments:

Post a Comment