RSS

Just Keep Being Nice


Saya selalu kesal pada cara mama saya mengampuni org lain. Seperti beliau tak pernah tersakiti, seolah beliau punya ribuan stok maaf yg disimpan di bawah bantal, lalu ditebarkannya dgn riang gembira setiap pagi ke muka bumi.
Saya selalu bilang pada mama agar jangan mudah memaafkan. Agar org lain tau bagaimana seharusnya ia berbicara dan memilih kata2. Agar org lain tau pentingnya menghargai. Agar nantinya tak perlu ada hati yg terluka atas sikap dan perilaku yg tak pantas.
Saya selalu jengkel pd setiap gerak laku mama yg memperlihatkan bahwa beliau baik2 saja. Bahwa beliau tak bersedih, bahwa beliau bisa sj marah tp tetap memilih utk memaafkan dan melupakan. Sungguh saya sering blg pada mama utk mencoba berunjuk rasa, untuk membalas secuil sj kejahatan yg org lain lakukan demi memberikan efek jera. Tapi hati mama adalah kapas. Adalah kelembutan. Adalah mata air yg terus2an mengucurkan kebaikan tanpa mengenal tempat.
Maka saya dan mama adalah antitesis. Saya si pendendam. Saya tak mudah memaafkan. Saya tak mau menunggu Tuhan membalaskan apa yg org lain perbuat pada saya. Sebab saya akan melakukannya sndiri, dgn cara saya sndiri.

Sungguhlah, Tuhan.. betapa dangkalnya hati, betapa sempitnya ilmu, betapa kerdilnya jiwa. Saya telah menumpuki diri slama 24 tahun dgn berupa-rupa keburukan. Keburukan yg saya pelihara dan saya semai atas anggapan bahwa keculasan hrs dibalas dgn keculasan setimpal atau bahkan berlebih.

Mama.. Barangkali saya telah gagal menjadi anaknya. Tak sedikitpun saya mewariskan kejernihan jiwanya, kemuliaan hatinya. Bertahun2 mama mencontohkan sikap berjiwa besar utk mengampuni kesalahan orang lain. Bertahun2 mama hanya tersenyum ketika saya berkata 'balas, Ma!'. Bertahun2 saya memendam kesal karena menganggap mama saya terlalu baik kpd siapapun.

Malam ini, menatap nanar pd cahaya lilin yg temaram, saya disadarkan oleh Tuhan. Bukan main, saya hanyalah makhluk cacat yg tak cepat belajar. Sungguh saya hanyalah manusia angkuh yg tenggelam dlm kesombongan, sementara saya sndiri pun tak paham apa tujuannya. Dan barangkali ini waktu yg terbilang sangat lama bagi saya utk belajar memaafkan dgn sebenar-benarnya keikhlasan.

Ah, Ma.. Terimakasih telah mencontohkan kebaikan dgn cara yg indah. Tanpa banyak cincong, tanpa perlu berorasi atau menceramahi pnjg lebar mengenai makna berbuat baik. Hingga hari ini mnjd hari yg saya pilih utk belajar memaafkan dan melapangkan hati. Dan lagi, sebuah lampu neon telah dinyalakan di dlm otak saya. Membuat segala kemurahan Tuhan tampaklah terang benderang di mata saya. Sesungguhnya Dia dgn kasih-Nya yg tanpa batas telah mengutus seorang bidadari hadir ke bumi. Dan bidadari itu adalah mama. Perempuan yg bagi saya selalu juara satu di jagat raya.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

0 comments:

Post a Comment