RSS

Blue March


Hidup aku tak pernah baik2 saja selepas kamu pergi. Aku masih saja membenci takdir yg digariskan di atas kepalaku. Aku benci menjalani hidup dalam keterpaksaan, lalu semua orang di dunia seperti bersekongkol untuk membuatku terperosok..

Aku masihlah lemah. Gadis lemah yang selalu merengek ketika dihimpit masalah. Aku tak bisa jika tak menangis. Sebab hanya air mata yang dapat meringankan setengah bebanku. Meski setelah itu kepalaku rasanya sakit sekali. Kamu pasti tahu bagaimana rasanya.

Pernahkah kamu dipermalukan namun tak ada seorangpun yg berdiri utk membelamu? Itu yang aku rasakan kini. Aku tak sanggup mengangkat kepala dan menatap satu persatu mata orang2 yang memelototiku. Rasanya aku ingin menghilang ke antah berantah.

Dulu kamu selalu mengajakku kabur melupakan kesedihan. Namun kini aku menghadapi segalanya seorang diri. Aku hanya mampu melarikan diri ke tepian laut, berteriak lalu menangis sejadi2nya.




Jembatan teluk taar,
Dalam kesedihan yang berputar-putar

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Barangkali Nanti



Kalau bukan saat ini, barangkali nanti di kehidupan yang akan datang..

Berjanjilah untuk memperjuangkanku. Berjanjilah untuk takkan pernah membiarkanku pergi..

Sebab aku butuh seseorang yang mau mengupayakan segala hal demi bisa tetap bersama.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Berapa


Jadi butuh berapa tahun bagi saya untuk bisa lupa?

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Gue Gak Sendiri


Ketika gw bilang capek sama kerjaan gw, gw pengen keluar dari semua ini.. Gw punya sahabat, Dhyan, yang sama capeknya kaya gw. Masalahnya pun gak kalah pelik. Dia buat perusahaannya tekor dan karena itu dia harus ganti rugi. Di titik ini, gw lantas merasa gak sendiri.

Ketika gw merasa sudah sangat menderita dan gak ada yang menghargai usaha gw, gw liat sahabat gw, Frisca, yang gak kalah senewennya sama gw. Tapi dia selalu riang gembira menerima semua perlakuan bajingan orang2 di kantor, dan berusaha untuk menguat-nguatkan diri sendiri. Ketika gak ada yg mereward semua usaha yang dia lakuin, dia ngasi reward ke dirinya sendiri setiap akhir tahun. Dia beli apa aja yang dia mau dan jalan-jalan kemanapun dia pengen.

Ketika gw ngomel kenapa harus gw yang menanggung semua ini, gw liat kuli-kuli di pelabuhan yang nawarin tenaganya untuk memikul barang apapun. Tenaga. Cuma tenaga yang dia punya. Berpeluh-peluh, berlelah-lelah, demi duit buat mengenyangkan anak-istri.

Ketika gw mempertanyakan banyak hal yang berjalan gak sesuai ekspektasi, gw tau di saat yang sama ada banyak orang yang mempertanyakan bakalan makan apa mereka hari ini. Dan bisakah itu jadi alasan buat gw untuk menepis rasa syukur dan meragukan kemurahan Tuhan?

Ya Allah.. Maafkan hamba yang sulit melapangkan hati..

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Kamu boleh pergi


Sejak hari dimana kamu memutuskan utk terjun ke dalam kehidupan saya, sejak hari itu pula saya sadar akan ada titik dimana kamu merasa menyesal. Sebab tak mudah utk mencintai orang serumit saya. Kamu akan ikut terseret dalam banyak masalah, kamu akan dipaksa turut memikirkan apa yang tak seharusnya kamu pikirkan.

Saya selalu merasa, kamu pantas utk perempuan yang lebih baik dari saya. Paling tidak, seorang perempuan yang memiliki cerita hidup yang lebih baik. Cerita hidup yang gampang tertebak sebab ia menanjak linier. Tidak kacau dan berantakan spt adanya saya. Seseorang yang siap memberikan seratus persennya utkmu, seseorang yang mau berlelah2 demi membahagiakanmu seutuhnya. Dan seseorang itu pastilah bukan saya.

Jalan hidup saya terlalu pelik hingga sulit utk kamu telusuri atau kamu uraikan benang kusutnya. Dengan saya, kamu akan lebih banyak mengerutkan dahi. Maka dari awal saya sadar. Ketika kamu tahu semua ini, barangkali kamu memilih utk memutar haluan lebih cepat.

Pria sebaik kamu harusnya tak disini. Kamu lebih pantas menghabiskan waktu bersama seorang gadis dgn riasan eyeliner dan mascara di sudut restoran. Membicarakan janji masa depan, mendiskusikan tema apa utk resepsi pernikahan. Sungguh, kamu tak harus disini dan ikut berempati atas cerita buruk hidup saya.

Saya teramat menyayangimu dan saya tahu kamu pun sebaliknya. tapi jika kamu lelah menyayangi saya, tolong kamu katakan. Saya tak ingin ada pihak yang terlalu banyak memberi atau berkorban sehingga kita berat sebelah.

Hidup kamu terlalu baik. Terlalu indah utk saya kotori dengan sampah2 cerita saya. Jika kamu sangat ingin menyerah dan berhenti, saya takkan menahanmu. Kamu boleh pergi kapanpun kamu mau. Namun jika saya yang justru ingin menyerah, saya sekuat tenaga akan berjuang utk ttp tinggal.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Tentang Selly


Seorang kawan lama, Selly, selalu dengan sukses membuat saya merasa iri bercampur rasa bangga. Selly kecil adalah seorang bocah cupu yang saya bonceng dengan sepeda, Selly remaja menjelma gadis penuh gairah, pemimpi tinggi, dan selalu tahu apa yang harus dia kejar dalam hidup ini.

Tak ada yang special dari dirinya selain dua hal ini: pekerja keras dan tak kenal kompromi. Jika saya adalah orang yang malas belajar dan hanya sekehendak hati mengerjakan tugas-tugas sekolah, maka Selly adalah kontradiksi. Dia bersemangat, siang dan malam, memecahkan soal-soal Fisika yang memusingkan lalu berusaha menjadi yang terbaik di kelas. Saya hanya si pemalas yang sering meminta contekan PR, memboncengnya dengan sepeda motor, lalu menjadi partner diskusinya tentang impian masa depan.

Selly selalu mengisahkan mimpinya untuk menjadi seorang banker. Bekerja dengan setelan blazer-rok span, rambut yang dicepol, lipstick merah menyala-nyala yang membingkai senyum sempurnanya. Dan saya, adalah orang yang tak mau kalah. Padanya saya kisahkan akan sehebat apa saya nanti ketika menjadi jurnalis, sejauh apa perjalanan-perjalanan yang akan saya tempuh untuk memburu berita dan mengintip keindahan dunia. Kita tertawa, saling mengaminkan doa-doa.

Takdir mempertemukan saya kembali dengan Selly setelah tujuh tahun berlalu dari masa-masa kelas 1 SMA. Selly telah menjadi Selly yang sukses dengan karir dan pencapaiannya. Tuhan memeluk doa-doanya, Tuhan menjawab kesungguhannya. Tak ada yang tahu bagaimana perasaan saya kala itu ketika harus merasakan cemburu dan bangga di saat yang bersamaan. Selly dengan gemilang telah meraih mimpinya. Sedang saya, tak lebih dari seorang pesakitan yang jatuh tersungkur. Tapi saya begitu bahagia melihat hidupnya saat ini.

Semakin lama berada di dekatnya, saya semakin minder dengan diri sendiri. Saya pernah bermimpi bersamanya. Saya pernah punya angan-angan yang tinggi seperti angan-angannya. Tapi saya hanya berakhir sebagai seorang PNS abal-abal. Budak birokrasi penuh kecacatan. Pekerja kantoran yang tak berhasrat. Orang yang setiap pagi terbangun dengan rasa sesal memikul beban tebal.

Melihat ke dalam mata Selly, saya melihat bayangan seorang Jurnalis yang mati pelan-pelan. Seorang jurnalis gagal yang menggadaikan masa depannya demi kebahagiaan orang lain yang tak bisa ia kesampingkan. Orang lain yang di bawah kakinya telah diukir sebidang surga dari yang Maha Tinggi.

Maka saya bisa apa? Saya telah kalah dengan diri sendiri. Kalah tanpa pernah diizinkan untuk lebih dulu bertanding.



  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Menghinakan Diri Sendiri


Siapalah saya..
Merepet mencaci-maki para menteri.
Sedang saya pun tampak tak yakin pada diri sendiri,
Apa saja yang sudah saya baktikan pada negeri.
Saya hanya bagian dari mereka yang tak tahu diri.
Sibuk mengejar-ngejar pejabat untuk membubuhkan tandatangan
agar cair duit-duit ini.
Hina tak terperi.
Lalu, bekerja kini tak lagi perkara bakti-mengabdi pada ibu pertiwi.
Tapi semata-mata menyoal materi, atau pula puja-puji.
Bangkrut sudah budi pekerti.
Tak lagi ada yang peduli,
tentang implementasi 'bagimu negeri jiwa-raga kami"







Terbangun di sabtu pagi,
Memikirkan rekan seprofesi yang sangat berorientasi materi

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Hasta La Victoria Siempre!


Seorang kawan pernah bertanya, apa sih yang hendak saya bagikan dan abdikan buat tempat ini? Dan jawaban saya: tak ada.

Dulu, duluuuu sekali ketika semangat saya masihlah mercon di malam pergantian tahun, saya punya banyak mimpi untuk tempat ini. Tentang angan-angan saya, dan apa-apa saja yang harus saya baktikan demi kemajuan tanah kelahiran saya. Ambisius. Tak kenal kompromi. Tak mau ditawar-tawar.

Kini, melihat ke dalam diri yang tak lebih dari kacung sistem pemerintahan bobrok, saya mulai pesimis. Sebut saya apa saja, tak masalah. Cerca saya dengan umpatan apa saja, saya tak peduli. Saya telah menjelma si apatis yang masa bodoh soal perubahan.

Saya bukan lagi Elvira di masa SMA yang bergairah karena termakan semangat Gie dalam buku catatan  harian Soe Hok Gie. Saya tak lagi dirasuki kekuatan Che Guevara, Fidel Castro, atau orang-orang hebat manapun yang menjadi kiblat saya dalam melakukan pembenahan dan perubahan. Saya adalah saya, yang tak lagi mengerti akan dirinya sendiri.

Kadangkala hati kecil saya berharap, akan ada seseorang yang datang mengembalikan saya menjadi diri saya yang kemarin. Tapi lagi, saya tahu semua itu tak ubahnya dongeng pengantar tidur.


Sejak hari dimana saya memutuskan mengubur semua mimpi, entah mengapa setiap pagi saya terbangun dengan rasa sakit yang bertambah satu. 

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Tuhan Tak Pernah Tidur


Kadang saya lelah dan mengeluh. Tapi semua kelelahan itu memperlihatkan pada diri sendiri, seberapa jauh saya telah berusaha.



Tual di penghujung maghrib,
Ketika masa depan tampak abu2

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Yada


Tuhan, bolehkah setahun ini aku cukup menjadi seekor kupu-kupu?

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

I'm not okay


Kamu selalu bilang tenanglah karena semua akan baik-baik saja. Tapi kenyataannya tak ada yang baik-baik saja. Saya berdiri sendiri, melawan ketakutan, lalu saya kalah dan dipermalukan. Apa itu yang kamu maksud dengan baik-baik saja?

Kalau ada satu hal yang ingin kamu perbaiki, itu adalah waktu. Kembalilah ke belakang, bantu aku agar tak berdiri di sini hari ini. Niscaya aku, hatiku, jiwaku, akan tenang dalam kebaik-baik-sajaan. Harusnya kamu tahu itu tanpa aku beri penjelasan!

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Scream


Have I ever told you before?
I hate standing in front of people, even not talking.
I hate it most and I don't know why.
I hate when people take a look at me.
It feels like I'm gonna die.
I hate that feeling, like I'm an idiot.
But I can't fight with my anxiety.
And I need the one who gets my feeling.
Who knows my problem and says 'just keep being you, it's normal'
Gosh! I need to go to beach and scream out loud.
I hate society!

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Melihat Ambon dari Balik Jendela Kamar


Melihat Ambon dari balik jendela kamar.
Terik membakar, menusuk sampai ke bawah jaringan kulit.
Rumah2 dengan atap seng karatan, berdesak2an saling sikut tidak karuan.
Pohon2 tanpa nama menjulang acuh tak acuh.
Para kuli bangunan menyeka peluh, melanjutkan pekerjaan mereka yang entah apa.
Lalu saya, hanyalah satu noktah tak penting dari seluruh tatanan ini.

Ambon..
Saya ingat kalau ayah-ibu saya lahir dan merangkak di sini.
Saya ingat betapa saya pernah meninggalkan kota kecil ini dgn linangan tangis, untuk pergi belajar bagaimana mengendalikan rindu.
Dan sungguh sebobrok apapun tempat ini, saya tak punya alasan untuk tak cinta.

Saya tahu Ambon telah begitu jauh ditinggalkan zaman.
Saya tahu penduduk di sini tak lebih dari orang2 udik, sok tahu, miskin.
Saya tahu betapa lebarnya jarak antara kota ini dan kemajuan.
Tapi perlukah alasan kenapa harus cinta?

Ambon yang saya tau tetaplah manis.
Semanis senyum anak2 pesisir yang tak culas hatinya.
Semanis kebiasaan penduduknya menikmati teh di sore hari bersama keluarga.
Dan indah..
Ia selalu indah..
Indah karena Tuhan melukisnya dengan warna biru yang tumpah ruah.
Warna biru yang menjelma laut,
Warna biru yang juga saya lihat pada bola matamu.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS