RSS

Tanpamu

Tak mudah melewati 5 tahun menyebalkan di Jakarta jika saja bukan kamu yang membersamai perjalanan. Tanpamu, Jakarta tak lebih dari sekedar kota berdebu yang bertabur lampu. Tak ada kesenangan di sana selain gedung tinggi. Apalah Jakarta bagi saya jika bukan polusi, preman jalanan, kemacetan, dan segalanya yang serba tak aman. Tapi adamu, menciptakan Jakarta baru di dalam kepala saya.
Saya benci Jakarta tapi pula jatuh cinta. Jatuh cinta pada caramu membuat saya jatuh cinta padanya. Jika tak bersamamu, barangkali Jakarta tak semenarik gambaran dalam benak saya. Kamu yang mengubah persepsi. Kamu yang memberi definisi. Jakarta adalah seni yang melatih saraf-saraf sabar. Jakarta adalah penyabaran dari kehendak mengeluh. Jakarta adalah kesabaran itu sendiri.
Kini, Jakarta tak lagi sama selepas kamu tak ada. Ia kembali menjelma kota bising yang menyebalkan. Dan saya, saya kembali menjadi saya yang gampang menggerutu. Saya sulit dibuat jatuh cinta lagi pada gedung tingginya, pada lampu jalannya, pada banyak kesenangan semu yang ditawarkannya. Demi apapun, Jakarta tak pernah indah jika tanpa kamu.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

0 comments:

Post a Comment