Aku tak bisa berpuisi. Lagipula, siapa yang butuh puisi? Aku tak biasa
menggulung rasa dalam sajak berpita merah muda. Dan kupikir, kamu sulit
menerjemahkan bahasa-bahasa berat. Orang tua kita, dan mungkin nenek moyang
kita, tak bicara cinta lewat kata. Tapi dalam tatap mereka, dalam nasehat mereka,
dalam hidangan yang mereka sajikan di atas meja, dalam sujud-sujud mereka yang
tak kita ketahui, mereka selipkan cinta di situ. Cinta yang terlalu besar dan
irasional.
Maka di antara kita, hanya butuh ekspresi jujur tentang rasa. Bahwa aku
bahagia karena kamu yang membuatku tertawa. Bahwa kamu senang karena aku tak
pernah mengeluhkan keadaan kita. Cukuplah dengan begitu. Aku tak perlu menulis
syair yang mengharu biru. Pun kamu tak perlu mencipta lagu. Kita saling tahu
tentang perasaan satu sama lain tanpa banyak bercakap-cakap. Tanpa perlu
mengumbar atau mendeklarasikan pada seisi dunia. Cinta barangkali tak senorak
itu. Cinta adalah rahasia yang kita jaga dan pelihara bersama hingga waktu yang
entah kapan.
0 comments:
Post a Comment