RSS

Pagi yang Menghangat di Tahun Itu


Pagi yang menghangat di tahun itu. musim hujan belum mulai mengetuk. Aku berdiri dengan ransel di pelataran bandara menanti jemputan. Di sana, seseorang bergerak ke arahku, menyalamiku dengan dingin lalu menyebut sepotong nama yang belum pernah kudengar sebelumnya. Di perjalanan, dia tak banyak bicara kecuali jika kutanya. Singkat. Acuh tak acuh. Mengesalkan. Hanya itu yang dapat aku gambarkan. Setelahnya, aku tak pernah tahu jika perempuan ini nantinya akan menjadi pusat dari tata suryaku. Dialah inti. Medan magnet yang selalu menarikku untuk pulang padanya. Cinta telah menyeretku dengan caranya yang paling tidak masuk akal. Dan anehnya, aku justru menyukai setiap permainan dan kejutan manis yang ia bawa..

Pagi yang berbeda di beberapa tahun setelahnya. Aku melihatnya berbalut gaun keperakan, warna yang persis sama dengan apa yang kukenakan. Dia tersenyum dalam bingkai lipstik merah muda yang elegan sekaligus manis tak terperi. Aku menghampirinya, mengusap lembut kepalanya sebab aku telah berjanji di hadapan Tuhan untuk selalu memperlakukannya dengan baik. Aku tak pernah tahu bagaimana aku bisa ada di sini, atau bagaimana bisa hatiku ditautkan dengan hatinya sedang kita adalah dua kutub yang sama sekali berbeda.



Yang aku tahu dan yakini, Tuhan telah mempercayakan aku untuk menjaga sepotong hati dengan penuh kehati-hatian. Hati yang mudah rapuh sehingga harus selalu aku lindungi. Hati yang juga amat lembut yang selalu memberiku limpahan cinta dan rasa bahagia.

Alhamdulillah, hari itu dia mau menjemputku. Dan giliran hari ini, aku yang datang menjemputnya.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

0 comments:

Post a Comment