yang cuma menggilai 1 wanita seumur hidupnya
Lelaki Melankolis
yang cuma menggilai 1 wanita seumur hidupnya
Lautan Kehidupan
Kakek Itu
Juli kala itu
Mengenang
Apa lg hal yg lebih pedih daripada mengenang?
Gerimis dan bau tanah basah.
Senja dan airmata.
Dekapan.
Perasaan takut kehilangan.
Jemari yang terlepas dari genggaman.
Saat kamu berbalik menyisakan kosong.
Dan aku hampa.
Melanjutkan hidup yang entah untuk apa.
Memaksa Lupa
Ingatan
Kadang yg lo rindukan itu bukan tempatnya, tapi kenangannya. Saat lo pertama kali belajar naik sepeda dan lo jatoh lalu lutut lo berdarah. Saat lo udah selesai kelas tapi masih harus nungguin abang lo di depan kelasnya biar kalian bisa pulang sekolah bareng. Atau saat lo jatuh cinta, dan cinta itu berbalas dg amat manis berbunga2. Sejujurnya yg plg kita rindukan bukanlah tempat, melainkan peretelan kenangan yg hanya terjadi sekali sj seumur hidup.
Pagi yang Menghangat di Tahun Itu
Hard for Him to Let Me Go

Saya lalu terkenang akan hari2 tua dulu ketika beliau mengikat tali sepatu saya, ketika beliau mengeringkan rambut saya sehabis keramas, atau bagaimana ekspresi beliau ketika saya mendapat ranking di sekolah. Ekspresi seorang ayah yg bangga namun tidak pernah mau tersenyum. Seorang ayah plg misterius di seluruh dunia, ayah yg tak pernah dpt saya selami isi hatinya.
Papa.. Papa selalulah mnjd cerita yg tak mengenal tamat. Tak peduli sdh sebanyak apa saya menggambarkan beliau dlm kata2. Rasanya tak pernah cukup. Tak pernah sedikitpun
Miawww
Saya menikmati kesedihan dan mendramatisasinya dengan menyetel lagu2 sendu. Saya curiga, saya jatuh cinta pada kesedihan itu sendiri. Pada airmata yg ia bawa, pada buncahan perasaan sesak yg membikin dada seperti akan meledak..
Seperti sore ini.. Have you ever been in love menggema ke seisi kamar. Saya memutarnya berulang2, tak peduli Shane Filan barangkali sudah dongkol setengah mati karena kelelahan mengambil nada tinggi. Saya tak pernah tahu jika menggalau bisa demikian indahnya.
Mengenangkan kisah cinta yg pernah kandas, lingkaran pertemanan yg makin mengecil seiring bertambahnya angka2 usia, keluarga yg sedang tak harmonis, pekerjaan yg tak manusiawi, dan masa depan penuh misteri yg tak dapat saya kira2.. Saya ingin menangis, tapi tak bisa. Saya benci pada rasa kebal akan kepedihan.
Ah hidup.. Tak pernah saya sangka akan demikian berliku. Seandainya saya dapat menerka kemana arah takdir saya. Apa yg tertera dlm buku catatan Tuhan. Apa yg Dia rencanakan utk saya.
Wew. Saya jadi lapar..
Apa Mungkin
Apa mungkin jika kita masih bersama hingga detik ketika saya mengetikkan kalimat ini, lantas kita masih sebahagia dahulu?