RSS

Akhirnya.. Belum berakhir..

“mintalah kalian kepada Allah dari Anugerah-Nya. Sesungguhnya Allah senang untuk diminta (H.R. Tirmidzi dan Abu Nu’aim)”


Waktu yang pandai menipu demikian cepat berlalu. Seperti psidium guajava yang terus bertumbuh tanpa mengenal musim. Tak terasa. Sebentar saja. Padahal jika dihitung perlahan, tidak sesingkat itu. tapi ditelan rutinitas, terjerumus di dalamnya, membuat siapa saja tak dapat menerka: ternyata dia bisa berdiri dan bertahan sejauh ini.

Sepanjang musim berganti, banyak yang selalu bisa saya ajak tertawa. Menertawakan apa saja. Kesedihan, kebodohan, kemalangan. Hingga tawa-tawa itu membuat saya lebur dan terseret ke satu noktah. Menyenangkan mendapati diri yang terus bertumbuh, dan –semoga saja- dapat terus menebar kebermanfaatan.

Dalam singkatnya hidup, ingin rasanya memaafkan siapa saja yang pernah menyakiti, membagi ilmu kepada siapa saja yang memerlukan, menolong siapa  saja, mendoakan siapa saja. Ingin rasanya selalu memenuhi hati dengan berupa-rupa kebaikan.

Lalu entah saya namai apa perasaan ini. Ada berbuncah-buncah kelegaan yang seperti ikut dipompa bersama darah dari jantung lalu menjalar ke seluruh tubuh. Dalam tabel periodik unsur, saya ingin seperti golongan 1A yang selalu siap melepas elektron dan membentuk ion positif *Insya Allah*. Atau analogikan diri saya sebagai zat cair. Kebaikan Tuhan sebagai tekanan. Lalu kehidupan sebagai ruang tertutup. Maka saya ingin sepenuh hati mengimplementasikan Hukum Pascal. Bahwa tekanan (kebaikan Tuhan) yang diberikan kepada zat cair (saya) dalam ruang tertutup (hidup ini) akan di-(saya)-teruskan sama besar ke segala arah. Ya, betapa besar kebaikan dari Allah buat saya, dan ingin rasanya selalu dapat saya bagikan kebaikan itu, kepada siapa saja, di mana saja.

Intinya dari tadi saya cuma pengen bilang kalo *ehm*, sekarang ada tambahan satu nama di belakang nama saya. Diah Elvira Melanti Kiat, S.ST. Sarjana Sains Terapan.  *wacaaaaaawww*. Hehe. Norak yah?! Iya! Norak! Tapi biarlah.. biarlah norak begitu. Karena untuk mendapatkan tiga huruf itu saja saya harus bermandikan peluh, dan -kadang-kadang- airmata, selama 4 tahun lamanya. Maka saya ingin menjadi manusia yang bermanfaat, sekarang juga!

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

It's not your day, Elvira!

Berangkat ke kampus jam 8 niatnya biar dapet antrian awal eh taunya dengan berat hati namun ringan bodi, saya pun dapet nomer antrian keenam. Bujug! Yang nomer antrian pertama dateng ke kampus jam 06.15 gilak! Ngapain tu orang? Skalian aja buka tenda di lante 3. Lalu gak pake lintas, saya duduklah selonjoran di lantai sambil makan roti.

Menit-menit bergulir, saya pun pindah tempat duduk dari yang tadinya di lante sekarang naek ke atas korsi. Tapi arghhh, setan kuda bunting gak taunya pantat mulus saya mendarat di atas dua biji paku. Mana si Ozi yang duduk di sebelah saya kaga ngemeng apa-apa pulak! Bilang kek kalo disitu ada paku! Perih banget, monyong! Kalo silikon di pantat saya meledug, sapa yang tanggung jawab coba? Tetanus dah ini! huks.

Maka saya antri dari jam 8 tapi baru bisa masuk ke ruangan dosen jam setengah 1. Oneeeng, gimana gak pecah nih aer ketuban guah? Mana suami lari mencari  nafkah di luar kota pula!

Pas lagi bersenda gurau dengan temen-temen sesama pengantri trus saya ngemeng ke kak agus, “kalo kakak bisa langsung dapet tanda tangan dari bu Eka yeh, saya bakal jalan kayang dari sini (lante 3) sampe kantin!!”. Lalu ucapan itu saya akhiri dengan sebentuk senyum sumringah khas orang abis malam pertama. Jelas aja saya pede, wong gak ada gitu yang sekali ngadep ke ibunya langsung josh dapet tanda tangan. Minimal mah 2 kali, maksimal 5 kali. Jadi saya anteng aja donk.

Gayungpun bersambut (jujur saya gak tau maksud istilah ini tuh apaan), rupa-rupanya kak agus pas keluar dari ruangan Bu Eka langsung dapet tanda tangan. Gilaaaa! Dunia udah gilaaaa! Emang bisa gitu? Super saiya! Kotaro minami! Ninja hatori! Saya langsung lemes gemulai, orang-orang nodong saya suruh jalan kayang sampe kantin! Bangke banget. Ahahahaha..

Abis setor revisi taunya masih harus revisi lagi. Salah aja teroooos, jangan salahkan bunda mengandung! Karena saya laper banget abis ngantri berjam-jam, saya cus ke kantin tapi mai gat, di kantin full sama mahasiswa baru, mending cakep kaya primus (ketauan banget selera jadul), nah ini kaga ada yang bening-bening dikit. Padahal kan tanteee hauss banget dibelai berondong!

Baiklah, itu berarti saya harus pergi makan rendang di rumah makan padang di seberang kampus. Abis makan perut kenyang, saya pun pulang ke kosan dengan hati senang. Sampe kosan shalat dzuhur trus melaksanakan ritual tidur siang. Tapi pas udah rebahan di kasur, perut tante pun bergejolak, meraung-raung seperti ambulans memanggil mayat. Setdah! Taunya mo BAB, mencret pulak. Bolak-balik wc dah ni. Yang punya entrostop bagi donk. Huhuu.

Yaudah segitu aja dulu cerita dari ibu peri yang lagi sial ini. Ibu peri pergi dulu yaa. Dadah Lala, dadah Putri.. *menghilang dalam sekejap* (sinetron bidadari mode: on)


  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Are we still best friends?


When I miss you, I re-read our old conversations and smile, even laugh, like an idiot. Now I wonder, where are you? I texted you, but you never texted me back. I miss our old days when I told you about the secret of ‘permen mint’ and you gave a laugh, a loud laugh, then said what a stupid theory! Or one day when we were having sahur together and doing ‘hompimpa’ to decide who should clean all the plates.

Are we still best friends? I ask my self everytime I remember of you. It’s hard to act like we are never knowing each other. I was sorry for saying that stupid words because something you did (no mention). I was shock, I got angry and of course disappointed. But I realized I shouldn’t act like that. I beg your pardon. Please..

You’re stupid. You fail. You’re weird. You are not perfect but that’s okay. Because I’m like that too. We laugh at the randomest things. You know my ugliest side, and so do I. eventhough we disagree sometimes, we never fight. When I was sad, you were always there to make sure I was okay. Now, everything has changed. You're just like a stranger.

How can I tell you that I really lose you? Your laughter, your idiot face, your uproar and all about you. Looking back to our memories, for eight years, It’s not something easy to make a deal that we have to forget each other. Hard for me. I don’t know what I am typing. I just feel that, I miss you, really deep and thick.



EVERY GIRL NEEDS A BOY BESTFRIEND


  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Dramatis

Pernah kita berjanji di bawah gerimis
Hidup dengan gairah dan optimistis
Menjelajah dunia sampai ke perancis
Tidak pernah sedikitpun berkompromi untuk lebih realistis


Katamu aku harus berhenti menjadi skeptis,
Mari mulai jadi pribadi yang dinamis
Meski kadang-kadang kepalamu bau amis
Tapi itu tak pernah aku gubris


Aku lalu teringat kemarin hari kamis
Harusnya kamu menemani aku membeli gamis
Tapi kamu berhalangan karena tak sengaja menginjak najis


Waktu aku sedang duduk-duduk makan kismis
Kamu datang dan bilang aku manis
Rupa-rupanya kamu bisa juga jadi romantis
Aku malu tapi berusaha pasang muka sadis


Entah kenapa malam ini jadi rindu sayur buncis
Tapi kamu justru menginginkan kacang ercis
Hal ini membuatku sedih dan ingin menangis
Tolong, pulangkan saja aku ke rumah ortuku di Ciamis
Hatiku sudah benar-benar terkikis habis




  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS