RSS

Bumi Masih Begini



"Bebatuan, wangi tanah basah, daun-daun kering, suara air dan serangga hutan, aroma khas pepohonan dan setiap pahatan keindahan yang ada di sini. Alhamdulillah, syukurku atas bumi yang kusinggahi.."

Hari ini, sepuluh tahun yang lalu, saya menulis kata-kata ini. Sepuluh tahun terasa cepat sekali. Dan di titik ini, banyak hal telah berganti, tapi banyak hal juga yang sebenarnya tidak terlalu berubah.

Hidup terus bergulir. Bumi mengitari porosnya tanpa memberi jeda lalu kini saya kembali dipertemukan dengan musim hujan dalam rasa syukur yang sama. Bersyukur karena saat ini saya merasa dicukupkan akan segala hal. Bersyukur karena Tuhan memampukan saya untuk melihat kebahagiaan orang lain dengan perasaan riang tanpa menaruh secuilpun cemburu.

Semua orang akan bahagia pada masanya, dengan siapapun dia memilih untuk berjalan bersama. Mimpi yang baru akan muncul setelah mimpi lama dikubur. Seseorang akan terhapus begitu orang lain datang menggantikan status. Dan lagi, matahari masih terbit tepat waktu. Meski kadangkala gerimis, kadangkala panas mengiris, kadangkala mendung, kadangkala hujan tak terbendung. Tapi akan selalu ada alasan bagi setiap orang untuk bangkit dan melanjutkan hari. Seorang melukai, seorang lainnya datang mengobati.

Saya lega untuk tahu setiap pihak membungkus bahagia dalam keranjangnya masing-masing.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS