RSS

Beginilah..


Tuhan selalu punya cara romantis untuk menyentil saya ketika saya terlampau jauh keluar dari jalur. Kadang saya sombong lantas menyalahkan takdir. Mempertanyakan begitu banyak hal yang sebenarnya tidak butuh jawaban.

Adalah seorang petani singkong berwajah sendu yang mayoritas giginya sudah tanggal digerogoti usia. Sungguh saya tak sampai hati melihat bagaimana seorang bapak setua itu masih berjibaku dengan ganasnya matahari, untuk menegaskan –entah pada siapa, barangkali untuk dirinya sendiri- bahwa ia masih mampu menghidupi keluarga. Demi harga diri lelaki, dan demi cinta tak berkesudahan kepada anak-istri.

Seorang bapak yang tangannya gemetar memegang pena, yang bahkan sudah lupa pada bentuk goresan tanda tangannya sendiri, memaksa saya untuk berhenti mengutuki takdir hidup. Matanya yang sayu berbicara dalam diam, menceramahi saya dari A sampai Z tentang makna belajar mencintai pekerjaan. Badannya yang kurus ringkih dan hampir bungkuk itu seperti pedang yang menusuk-nusuk pikiran picik saya. Membuat saya sadar, betapa tidak ada jalan yang mudah dalam mengumpulkan rejeki yang halal.

Kesulitan-kesulitan yang saya keluhkan, tak terbanding seujung kukupun dengan tahun-tahun berat yang dilalui bapak tua pemilik kebun singkong ini. Lalu ada yang terjun bebas dari sudut mata saya, butiran bening yang tak kuasa saya tahan. Saya merasa betapa sia-sia waktu yang terbuang karena merutuki jalan hidup yang sudah Tuhan gariskan. Kenapa tidak saya terjang saja semuanya?

Dan lagi, kerutan kulit di punggung tangan pak tua mengingatkan saya pada Ayah. Ayah yang juga semakin menua. Ayah yang hanya bisa saya jumpai setahun sekali. Sungguh saya rindu. Pada hari-hari ketika ayah membonceng saya dengan motor tuanya pergi dan pulang sekolah. Pada suatu malam ketika ayah mengajari saya cara mengikat tali sepatu. Pada tawa girang ayah ketika berhasil membelikan saya duren. Pada cara ayah mengeringkan rambut saya. Saya rindu.

Dan tentang nafkah. Ya, nafkah. Sebuah kata yang dulunya tidak pernah sedalam ini saya pikirkan. Enam huruf yang bagi saya begitu kompleks sebab di situ terselip pengorbanan, semangat juang, kerja keras, guyuran peluh, doa serta rasa sayang yang terbungkus dalam hening. Terkubur lekat di kalbu para pelindung keluarga: ayah-ayah terbaik di dunia.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Let Me Take a Break


Dalam hidup, selalu ada pilihan-pilihan rumit. dan untuk bisa naik ke level kehidupan yang lebih tinggi, selalu ada ujian-ujian yang menggelitik. yang membuat kita (atau mungkin hanya saya ya?) merasa sangat payah. Saya tidak punya cukup keberanian untuk berbalik dan pergi, pun tidak punya cukup kekuatan untuk memilih melanjutkan..

Huh.. Andai saja saya diperbolehkan mengintip ke dalam buku diari Tuhan..

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS