RSS

First Love




Hujan selalu memutar ingatan ke masa-masa dimana saya masihlah seorang remaja ingusan yang kelimpungan mendefinisikan cinta. Maka barangkali cinta adalah ketika saya rajin membuat catatan pelajaran agar bisa kamu pinjam. Cinta adalah ketika saya mencuri pandang ke arah lapangan saat sedang praktek di lab lalu kepergok guru, hanya demi melihat kamu yang sedang bermain bola. Cinta adalah ketika kita berboncengan naik sepeda, tapi kikuk tak tahu harus bicara apa. Atau mungkin cinta adalah patah hati yang tertunda, di mana kamu menunjukkan rasa suka, tetapi kemudian pergi tanpa menegaskan apa-apa.
Hujan sore ini mengembalikan ingatan ke tahun-tahun yang sudah lewat. Saat saya mengklaim bahwa hal yang paling membahagiakan di dunia ini adalah ketika kamu datang ke rumah selepas maghrib, minta dibuatkan puisi untuk tugas bahasa Indonesia. Lalu setiap hari saya menjadi orang yang gemar belajar, hanya agar bisa menjadi tempat kamu menanyakan banyak hal. Mungkin seringkali cinta jatuh pada orang yang salah, tapi saya selalu suka pada cara cinta mendidik saya untuk memperbaiki diri menjadi seseorang yang lebih baik dari hari ke hari.
Saya menikmati hujan hari ini sambil mendengarkan lagu First Love yang dinyanyikan kembali oleh Maudy Ayunda. Rasanya seperti terbang kembali ke malam-malam sulit terpejam, di mana otak saya tak pernah mau diajak berhenti memikirkan kamu.

It’s my first love
What I’m dreamin’ of
When I go to bed
When I lay my head upon my pillow
Don’t know what to do



  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Gyaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa


Saya rindu pada hari-hari dimana saya rajin sekali menulis. Apa saja. Hal-hal tak penting  sekalipun. Entah keluhan, luapan emosi, imajinasi, resep masakan, perjalanan, kerinduan, apapun itu. Saya rindu pada malam-malam sulit terpejam, dan hal yang bisa saya lakukan hanya beranjak dari kasur lalu menyalakan laptop. Berselancar dengan koneksi internet yang kencang, menulis sepotong-dua potong curhatan di blog.

Belakangan, semenjak menjadi seorang pekerja kantoran, saya makin jarang menulis. Bukan karena sibuk. Bukan! Hanya saja saya malas. Semakin malas. Saya malas menyalakan laptop saat pulang kantor. Saya malas berpikir untuk menyusun kata menjadi sebuah kalimat yang baik, lantas merangkainya lagi menjadi sebuah paragraf utuh. Saya tau saya bisa, hanya saja saya terlalu malas melakukan semua hal yang dulu pernah menjadi kesenangan saya. Pun saat weekend tiba, saya hanya tergeletak seharian di kasur tanpa  ada keinginan untuk mandi apalagi menulis.

Kenapa ya? Saya seperti kehilangan seluruh gairah hidup. Huks!

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS