RSS

I'm Growing Up Too Fast





Menilik koleksi-koleksi usang di rak buku, saya disadarkan betapa saya sedikit banyak telah bermetaformosis menjadi seorang perempuan dewasa. Bayangkan saja betapa alaynya saya dahulu dengan bacaan-bacaan naif seperti teenlit tentang kisah cinta remaja SMA yang memuakkan, atau sebut saja buku ‘kamus cinta’ yang dengan kemahatololan tingkat rahwana saya beli dengan perasaan riang gembira tanpa tahu di kemudian hari hal itu justru bakal menjadi aib.
  
*sigh*

Hidup bergulir, manusia berubah, pemikiran berkembang, maka di sinilah saya sekarang. Sibuk menertawakan diri sendiri dengan kebodohan-kebodohan masa lalu yang saya perbuat. Itu baru terkait buku bacaan saja, kawan. Belum mengerucut ke hal-hal memalukan lainnya yang tentu saja tidak akan saya umbar di sini.

Saya senang mendapati diri saya yang sekarang jauh lebih keren dibandingkan yang dulu (plis deh phy!). Dengan pola pikir baru, bacaan-bacaan baru yang membuat saya jadi pribadi yang lebih kritis (dan nyinyir?), pun betapa selektifnya saya dalam memilih tontonan di televisi.

Pernah saya katakan berkali-kali bahwa menjadi orang dewasa itu sulit dan rumit. Tapi saya cukup bahagia menjadi diri saya yang sekarang meskipun sesekali saya merindukan menjadi seorang anak kecil yang lugu. Saya senang menjadi diri saya yang sekarang meskipun sesekali saya ingin tahu bagaimana rasanya menjadi seorang Maudy Ayunda. *apadehlo*

Tidak mudah menjadi seorang Elvira Kiat tapi saya bersyukur telah memerankan tokoh ini dengan cukup apik. Skenario masih sangat panjang, dan saya masih harus banyak berbenah. Saya tahu saya beruntung, dan barangkali Tuhan dari atas sana sedang tersenyum manis untuk saya.

Terimakasih, Ya Allah, untuk hidup yang keren ini..

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Level 28.783


Kayaknya level kesintingan saya terus naek dari hari ke hari. Dan hari ini udah mencapai level 28.783 (random abis). Ah, kadang saya pikir saya ibarat katak di dalam tempurung yang berusaha nyari celah buat keluar dari tempurung laknat itu, tapi gak pernah bisa. Dan setinggi apapun mimpi saya untuk melihat dunia luar, pada akhirnya saya cuma ngabisin waktu buat berjuang lalu saya lelah dan mati gitu aja..

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS