RSS

Goodbye, May..

Tigapuluh satu malam membawa Mei pergi, menghadirkan hari baru yang berganti nama. Ya, Juni telah lahir. Menghapus wajah suram yang Mei perlihatkan kemarin. Mei kali ini memang kurang bersahabat. Maka cukuplah Juni hadir sebagai pelipur lara. Kini Mei tak bisa kembali. Maka lagi-lagi cukuplah Juni yang mengubah segala. Cukuplah Juni yang mendamaikan hati mentari dan mendandani wajah purnama. Semoga tujuh ratus dua puluh jam yang Juni berikan nanti adalah berkat, adalah sukacita, adalah rasa syukur tiada henti Kepada Yang Maha Cinta. Hingga Mei datang kembali dengan wajah baru, dengan janji-janji baru di tahun yang akan datang. Saya ingin sekali percaya.

La la la la..

Selamat datang, Juni^^

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

saya ingin

Saya ingin, ingin sekali tahu akan jadi apa saya di puluhan tahun mendatang. Bersama siapa akan saya bagi semua deraian tawa dan menguapkan airmata menjadi udara sukacita. Saya ingin, ingin sekali tahu siapa laki-laki yang akan saya cium tangannya selepas kita shalat berjamaah, yang pada bahunya akan saya sandarkan semua letih saya, yang akan saya tumpahkan semua kegundahan saya, yang akan saya bagi semua cerita sehari-hari padanya, hanya padanya..

Saya ingin tahu laki-laki manakah itu? Yang meredam rasa takut saya saat gelapnya hidup datang, yang menenangkan hati saya lewat lembutnya kata-kata, yang menggenggam erat tangan saya untuk bilang bahwa saya bisa, yang memeluk saya penuh kasih sembari meyakinkan saya “semuanya akan baik-baik saja, sayang.”

Saya ingin tahu siapa laki-laki yang akan duduk di samping saya menghabiskan secangkir kopi sembari menikmati purnama di malam kelima belas. laki-laki yang selalu mengingatkan saya supaya bersyukur dan bersyukur atas nikmat ilahi, laki-laki yang selalu merindukan saya ketika ia sedang tidak di rumah, yang menatap mata saya lekat-lekat lalu berkata “saya tak bisa lama-lama berjauhan darimu”.

Saya ingin, ingin dan ingin sekali tahu siapa pemilik senyum yang selalu mendamaikan hati saya nanti. Yang setiap ucapan dan perilakunya hanyalah demi menyenangkan hati saya, yang tak pernah mengeluh dengan apapun yang nantinya akan saya sajikan di meja makan, yang menyayangi kedua orangtua saya dan memperlakukan mereka dengan baik. Laki-laki sederhana yang mampu mengajarkan apa-apa yang tidak saya ketahui. Yang akan membimbing saya untuk dapat meraih surga bersamanya (aamiin).

Semoga darinya segala kebaikan saya temukan. Semoga definisi cinta yang coba saya uraikan tak berubah karenanya. Semoga darinya saya peroleh anak-anak saleh dan saleha yang doanya mampu menerangi kuburan kami jikalau mati nanti. Semoga kesederhanaan yang ia punya membawa limpahan kebahagiaan untuk saya, untuk anak-anak saya kelak, untuk saya simpan sebagai cadangan di kehidupan berikutnya dan berikutnya lagi.

Semoga..

Saya ingin dan sungguh ingin sekali percaya bahwa kesetiaan akan selalu menjadi milik saya, dan milik laki-laki itu.



ahahahaha, saya kenapa sih? korban sinetron rombeng!

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Dari seorang adik yang sangat kanak-kanak untuk keempat abangnya

Kakak..
Lebih dari satu dasawarsa sejak menit-menit yang kita habiskan di setiap maghrib untuk shalat berjamaah. Kupakai peci hitam punya ayah dan meracau tak jelas setiap kali bersujud. Kakak ingat? Aku ingin menjadi laki-laki seperti kakak. Supaya aku bisa memanjat  dan bermain robot-robotan punya kakak. Supaya kakak tak lagi kesal ketika aku selalu mengekori kakak kemana-mana.

Kakak..
Aku masih ingat cerita si kancil yang selalu kakak ceritakan padaku setiap malam. Kancil yang menipu buaya, kancil yang mencuri timun, kancil yang berlomba dengan kura-kura. Aku juga masih ingat pada kembang api yang sering kita gantungkan di ranting pohon saat ramadhan tiba. Atau saat kakak menjulangku tinggi-tinggi ke bahu kakak dan membawaku jalan-jalan di setiap sore.

Kakak..
Sudah lama ya kita tak lagi duduk bersama di meja makan menghabiskan sarapan kita. Sebab waktu telah menelan banyak kenangan diantara aku dan kakak. Membuatnya kini tak lebih dari halaman usang berstempel masa lalu. Tapi aku tak mungkin menyalahkan waktu apalagi memintanya untuk kembali. Sebab waktu tak pernah mau peduli. Sebab waktu terlalu keras hati.

Kakak..
Dulu aku pernah minta pada Tuhan supaya warna senja jangan berganti. Sebab jika ia tak lagi jingga, kakak pasti tak lagi mengajakku jalan-jalan ke pelabuhan di sore hari.

Kakak..
Dulu aku pernah minta pada Tuhan supaya kakak jangan jauh-jauh pergi. Sebab jika kakak tak lagi disini, aku tak punya cukup teman untuk mengusir sepi.

Kakak..
Dulu aku juga pernah minta pada Tuhan supaya kita tidak perlu beranjak tua, sebab aku takut kalau nanti kakak mati. atau jangan-jangan aku yang lebih dulu mati.

Kakak..
Mendapati banyak hal antara aku dan kakak yang sudah berganti, mendapati kakak yang kini sudah sibuk dengan dunia kakak sendiri, aku tak punya kata-kata yang cukup untuk menggambarkan suasana hati.

Ah kakak..
Aku sedih untuk tahu bahwa kelak bukan tanganku yang akan kakak pegang saat hendak menyeberang di jalan, tapi tangan istri kakak. Aku sedih untuk tahu bahwa kita bukan anak-anak lagi, dan kakak tak lagi menjulangku tinggi ke atas bahu kakak atau menggendongku dan menboncengku naik sepeda. Aku sedih karena pada akhirnya aku harus mengikhlaskan kakak untuk menjadi milik orang lain, orang lain yang akan kakak hapus airmatanya ketika ia menangis, yang akan kakak hibur hatinya ketika bersedih, yang bersamanya akan kakak bagi semua kebahagiaan, tawa dan cerita. Aku sedih untuk tahu kenyataan itu namun harus mengikhlaskannya.

Kakak..
Jika dewasa harus merebut kakak dariku, jika dewasa harus memisahkan aku dari kakak, jika dewasa membuat jarak antara aku dan kakak semakin jauh, dengarlah ini kakak.. aku tak ingin jadi dewasa, aku ingin jadi anak-anak saja selamanya. Supaya kakak tetap menjulangku tinggi ke bahu kakak, supaya kakak pegang tanganku ketika menyeberang, supaya kakak cubit terus pipiku atau menarik-narik hidungku, supaya kakak elus rambutku hingga aku tertidur di paha kakak.

Kakak tahu?
Aku bangga melihat kakak yang gagah dalam setelan jas hitam sembari mengucapkan ijab-kabul untuk perempuan yang kakak nikahi. Tapi bersamaan dengan itu aku takut, rasa takut yang membuat airmataku mengucur pelan lalu kuusap cepat. Apakah rasa sayang kakak untukku masih seperti dulu? Apakah kakak masih akan mencemaskanku? Apakah kakak masih akan sering menanyakan kabarku? Aku takut.. aku takut perlahan kakak akan lupa denganku karena dibelakang kakak sudah ada perempuan lain yang kakak sayangi. Dan aku pada akhirnya cuma bisa meminta pada Tuhan semoga perempuan itu akan selalu memperlakuan kakak dengan baik dan menyayangi kakak melebihi rasa sayangku pada kakak..

Kakak..
Aku rindu kalian..

Untuk Ongko Sun, Ongko Han, Ongko Yus & Ongko Chai.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Ratapan di Ladang

Tadi siang sengaja baca-baca lagi koleksi buku-buku lama, lalu terpaku pada satu judul milik Kahlil Gibran, Yang Maha Rindu. di dalamnya ada cerita yang menarik. saya membacanya berulang-ulang.

kemudian aku menoleh ke arah bunga-bunga dan aku melihat bunga-bunga itu mengucurkan butiran-butiran kecil airmata dari putik-putiknya, lalu aku bertanya: hei bunga-bunga yang cantik mengapa menangis? lalu setangkai bunga itu menjawab, berkata: kami menangis karena manusia akan datang dan memotong tangkai-tangkai kami dan membawa kami ke kota dan menjual kami seperti seorang budak padahal kami adalah makhluk merdeka, dan jika sore telah datang maka kami akan menyerahkan jiwa kami kepada takdir. bagaimana kami tidak menangis sementara tangan manusia yang kejam akan memisahkan kami dari kebun negeri kami?

dan setelah beberapa lama aku mendengar suara sungai mengadu sambil meratap seperti orang yang anaknya mati, aku bertanya padanya: mengapa kamu meratap hei sungai kecil yang indah? sungai itu menjawab: karena aku berjalan menuju kota dengan terpaksa tempat dimana manusia menghinakan aku dan dengan iming-iming kehormatan manusia menguras aku serta mempekerjakan aku untuk mengangkut sampah-sampahnya. bagaimana aku tidak meratap sementara tak lama lagi kesucianku akan menjadi dosa dan kebersihanku akan menjadi sesuatu yang kotor?

kemudian aku menunduk, aku mendengar burung-burung menyanyikan sebuah lagu kesedihan yang menceritakan tentang luka yang berbekas, terus aku bertanya pada burung-burung itu: kenapa kalian terluka hei burung-burung yang cantik? seekor burung mendekat kepadaku, bertengger di ujung dahan dan berkata: akan datang anak adam sambil membawa alat perusak yang akan menyerang kami seperti tebasan sabit pada tanaman, karena itu sebagian dari kami akan mengucapkan selamat tinggal kepada sebagian yang lain, kami tidak tahu siapa diantara kami yang akan luput dari takdir yang sudah pasti. bagaimana kami tidak akan terluka semetara maut selalu membuntuti kami kemanapun kami berjalan?

matahari telah terbit dari balik gunung dan nampaklah pucuk-pucuk pepohonan seperti memakai mahkota emas, lalu aku bertanya pada diriku sendiri: mengapa manusia menghancurkan apa-apa yang telah dibangun oleh alam? 

saya terdiam lama, menyadari bahwa jauh-jauh hari sejak Gibran lahir, tumbuh dan menemui ajalnya di suatu tempat antah berantah yang asing bagi saya, entah dibelahan bumi mana yang hanya bisa saya liat dari gambar-gambar yang tertera di peta, bahwa lakon manusia selalu sama, tak ubahnya penjahat yang mengotori alam, perusak tatanan kehidupan, pembunuh sesama makhluk, penghancur di muka bumi. padahal hewan, tumbuhan, dan seluruh semesta ini senantiasa bertasbih kepada-Nya. kepada-Nya yang Maha Satu. lalu masih pantaskah kita menyebut diri kita makhluk paling sempurna?? 

"Ketika Tuhanmu berfirman kepada para malaikat: sesungguhnya Aku hendak menjadikan seorang khalifah di muka bumi ini. mereka bertanya: Mengapa Engkau hendak menjadikan (khalifah) di muka bumi itu orang yang akan membuat kerusakan padanya dan menumpahkan darah. Tuhan berfirman: Sesungguhnya Aku mengetahui apa yang tidak kamu ketahui" (Q.S. Al-Baqarah, 2:30)

Tuhan, saya berlindung pada-Mu dari segala keburukan perilaku..






  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

tralala trilili pengen SMA lagi, yihao!

Waktu telah menyeret langkah kita jauh hingga tiba di titik ini. meninggalkan apa2 yang ada di masa lalu untuk nantinya kita sebut sebagai kenangan. Melihat beberapa tahun ke belakang, dengan darah muda yang segar dan seolah siap untuk menaklukkan segala tantangan, kita datang untuk tujuan yang sama, untuk harapan baru yang akan kita songsong di bumi smansa (gaya lu!). Waktu telah jauh beranjak. Kita telah bertemu dengan segala yang bernama kedewasaan. Untuk mengulang lagi semua kisah indah dulu, rasanya sudah tak mungkin. Kita hanya perlu merebahkan tubuh dan memejamkan mata sejenak, lalu tenggelam dalam lamunan indah tentang semaraknya masa SMA kita.

Dua tahun bersama kalian (padahal harusnya 3 tahun, huks), menebar tawa, menguras airmata, mengurai cerita, mengukir karya, mencipta prestasi demi prestasi. Dari lubuk hati yang paling dalam ingin saya katakan bahwa saya bangga mengenal kalian. orang2 hebat yang membuat saya semakin paham tentang hidup dan kehidupan. Kita berbagi di dalam kesederhanaan, saling menyayangi dan menghormati dalam perbedaan agama, saling mendukung untuk berpacu meniti hari depan.

Kini ketika menelusuri kembali satu persatu jalanan yang pernah kita tapaki, semua telah berbeda rasanya. Masing2 dari kita telah menempuh jalannya sendiri2. Tapi apapun yang nantinya akan kita raih, kemanapun tempat yang akan kita tuju, profesi apa saja yang akan kita geluti entah menjadi orang hebat ataupun biasa2 saja, ingatlah untuk selalu memberikan arti bagi orang2 di sekeliling kita. Ingatlah untuk kembali membangun tanah Maluku tempat kita lahir, tumbuh, dibesarkan dan menemukan cinta dari orang2 yang kita kasihi..

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

My younger sister

I had written this one year ago..


Rasanya baru kemarin dia sibuk menceritakan padaku tentang dongeng “si kepala telur”. Rasanya baru kemarin dia pandai membaca dan menggoreskan huruf-huruf di atas selembar kertas. Rasanya baru kemarin dia menyebutkan semua kata2 berawalan huruf W dalam bahasa Inggris dan menguraikan artinya satu persatu kepadaku ketika umurnya tak kurang dari 5 tahun. Aku ingat, masih begitu ingat tentang apa2 yang pernah aku ajarkan padanya. Masih jelas dalam ingatanku gadis kecil berusia 4 tahun dengan lesung pipinya yang lucu kuboncengkan naik sepeda, mengantarkannya untuk hari pertama bersekolah SD kelas satu. Dia yang paling kecil, paling muda di kelasnya. Kuintip dari jendela kelasnya apa yang tengah ia lakukan sampai waktu sekolah usai. Begitu setiap harinya.

Dia begitu lucu, menggemaskan, dan terlalu cerdas untuk ukuran anak2 seusianya. dia baik, dan selalu menerima bagaimana kondisi keluarganya, tak pernah sekalipun dia menuntut untuk dibelikan ini-itu. Dia, adikku, aku sadar aku teramat menyayanginya dan ingin selalu melindunginya sebisa yang aku mampu.

Kini ketika aku menoleh lagi, aku mendapati waktu yang teramat cepat bergulir. adikku, bukan lagi anak kecil yang sibuk bermain boneka, atau sibuk menggambar dan mewarnai rumah, gunung dan awan. Dia telah beranjak remaja. menjadi orang dewasa yang sepantasnya aku yakini, telah bisa membedakan dengan jelas antara yang baik dan yang buruk. Kini, dia tak lagi sibuk dengan cerita2 tentang putri salju, tak lagi mengurusi boneka2 barbie atau menceritakan dongeng “si kepala telur” padaku. Aku berdecak keheranan sekaligus kagum, mengetahui adikku yang rasanya baru kemarin memperlihatkan puisi ciptaannya berjudul “pelangi” yang sangat kanak2 itu, kini membaca buku berat yang judulnya “wahai wanita, tutuplah auratmu”. Tak kusangka, dia lebih dewasa dari usianya yang baru 12 tahun. Anak2 seusia dia umumnya baru saja lulus SD, tapi kini dia sudah duduk di bangku kelas tiga SMP. Adikku, dia luar biasa. Selalu luar biasa di mataku.

Lagi2 aku tersadar bahwa waktu tak dapat kukejar. Mendapati adikku yang dengan girangnya selalu menyisihkan uang seribu rupiah setiap hari di dalam celengannya, aku hanya tertawa kecil karena aku tahu dia tak akan bisa jadi orang kaya hanya dengan uang seribuan itu. Tapi di suatu malam setelah berbuka puasa kudengar percakapannya dengan ibuku. Dengan lucunya dia berkata bahwa dia ingin memberikan uang2 yang telah dia kumpulkan setiap harinya itu kepada orang miskin. Kepada orang miskin, lucu nadanya ketika dia mengucapkan kalimat itu, tapi seketika mataku berkaca, mengetahui bahwa adikku sungguh teramat baik hatinya. Masih saja mau memikirkan orang miskin, padahal kupikir lembaran2 seribu rupiah yang dikumpulkannya selama setahun itu takkan berarti apa2. Adikku yang sekecil itu, kata2nya menusuk ke dalam hatiku, betapa selama ini aku hanya sibuk memikirkan diriku sendiri, betapa aku terlalu larut dalam duniaku. Aku terharu sekaligus bangga. Aku bangga karena Siska Shafirah Kiat, dia adalah adikku, adikku satu2nya yang paling aku sayangi.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

apa lah

cuma ingin bilang, Tuhan Maha Baik dalam segala perkara. dan saya sudah terlalu banyak durhaka pada-Nya. tapi dengan itu nikmat-Nya masih saja terus Dia curahkan kepada saya. Maha Baik Allah dengan semua kesempurnaan-Nya. saya rasanya begitu malu dengan ibadah saya yang naik-turun ini. malu karena di usia saya yang tak lagi belasan, shalat saya seringkali masih do-mi-sol, bolong sana sini terutama jika saya tidur hingga tak sadarkan diri dan subuh pun terlewat begitu saja. saya malu dengan semua amalan-amalan saya. tak ada yang bisa saya banggakan dengan shalat saya yang masih saja tak tepat waktu, tutur kata saya yang nyablak sana-sini, janji-janji yang seringnya terlupa, menuntut ilmu dengan setengah hati, dan banyak yang tak bisa saya sebutkan satu persatu. tapi saya percaya bahwa tak satupun yang luput dari amatan Tuhan, semua telah tercatat dalam buku-Nya. dan kelak apapun yang telah saya perbuat harus saya pertanggungjawabkan. suka atau tidak suka. Tuhan, ampuni saya :'(

akan datang hari mulut dikunci
kata tak ada lagi
akan tiba masa tak ada suara
dari mulut kita
berkata tangan kita
tentang apa yang dilakukannya
berkata kaki kita
kemana saja dia melangkahnya



Tuhan, saya berlindung pada-Mu dari segala sifat buruk.. sesungguhnya hanya Engkaulah yang Maha Membolak-balikan hati manusia..

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS