RSS

Perempuan Pendosa



Segala hal yg berkaitan dgn cewe itu kaya auto neraka aja gt ya. Cewe bersuara, suaranya dblg aurat. Cewe memajang foto di sosmed dlm koridor yg paling sopan sekalipun, ttp sj dibilang dosa. Dosa karena kalo ada cowo yg liat muka tu cewe dan berimajinasi, otomatis cewenya berdosa. Yg punya pikiran jorok siapa, yg berdosa siapa. Bgmn kalo kita balik? Cewe kalo ngeliat foto cowo dan berimajinasi ttg cowo itu, cowonya yg berdosa. Nampaknya ini adil.

Rasa2nya kita mengalami kemunduran dlm dekade terakhir ini. Terlalu banyak aturan yg mengekang para perempuan, hanya agar bs turut menjaga syahwat laki2. Urusan selangkangan lelaki menjadi tanggung jawab bersama kedua belah pihak. Karena katanya, perempuan turut memberi andil utk memancing nafsu lelaki. Perempuan hrs mengontrol pakaiannya, menjaga kehormatannya, merendahkan suaranya, supaya lelaki aman dan tentram mengendalikan keliaran pikiran mereka. Betapa superiornya kaum lelaki, dan betapa rendahnya kaum perempuan karena selalu hanya dianggap objek. Jikapun terpaksa hrs disebut subjek, merekalah subjek penggelitik saraf2 keberingasan lelaki. Apa2an coba?! Jika mengatur pikiran dan selangkangannya sendiri sj lelaki tak becus, apa bedanya mereka dgn (maaf) hewan buas?

Sebagai org yg begitu berdosa dan berjarak terlalu jauh dari gelar keukhtian, saya sangat percaya Allah begitu memuliakan perempuan. Meninggikan derajatnya. Meletakkan keistimewaan padanya utk bisa merasakan hebatnya gejolak datang bulan, hingga taraf hamil-melahirkan-menyusui yg tentu sj tak bisa dirasakan lelaki. Dgn rekayasa teknologi plg canggih sekalipun. Bahkan rasa nyeri yg dialami ketika haid sj bisa mnjd penggugur dosa2. Maka plis jgn lg ada yg blg perempuan itu para pendosa. Seperti lelaki tak punya dosa sj. Betapa spesialnya kita sbg perempuan. Dan sudah seharusnya sesama perempuan itu saling menguatkan dan mendoakan. Bukan saling mengkafir-kafirkan. Bukan yg satu merasa diri lebih surgawi atas yg lainnya.


  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Tentang Melepaskan


Ada yg berjuang kemudian menang. Ada yg bersikeras namun akhirnya kandas. Cinta mgkn seringkali jatuh pd org yg salah. Tapi kamu, bukan sebuah kesalahan. Kamu membantuku meredefinisikan cinta. Menata maknanya pelan2 hingga akhirnya kita sama2 paham bahwa ada kalanya hati kita saling cinta, namun keadaan memaksa akal utk realistis dan saling melepaskan.

Tak rela sungguh, melihat punggungmu berbalik menyisakan kosong. Sedang setiap sel tubuhku memaksa utk berlari mendekap. Mendekapmu. Logika lalu mendiamkanku. Aku sadar Tuhan menaruh otak di tempat yg paling tinggi agar tak mudah dikalahkan oleh rasa. Karena itu aku berhenti.

Hari itu, hari yg pnjg dan melelahkan krn utk pertama kalinya aku terbangun dan ditampar kenyataan. Menangisimu hingga jatuh tertidur lalu terbangun lg dlm perasaan plg hampa yg tak pernah dirasakan satu setanpun.

Jakarta adalah cerita. Setiap sudut adalah kita. Pada rel kereta, lampu jalanan, metromini, warung tenda, pengamen, dan segala hiruk-pikuk kota, kulemparkan satu persatu kenangan sekaligus luka.

Tahun demi tahun berlalu.. Masih bolehkan sesekali aku merindu?

Padamu yg kini sdh terlampau bahagia utk sekedar menengok asap hitam bernama aku.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Sarkasme Pagi Buta




Mereka bilang basa-basi penting. Biar hangat. Biar pertemanan lekat. Biar organisasi makin hebat. Persetan. Kalimat-kalimat diplomatis. Memuakkan. Termuntahkan berentetan bagai peluru dari mulut-mulut bau amis. Aku, di pojok sini, menguap lebar-lebar. Bicara itu yang penting-penting saja. Hal yang tak lucu dipaksa jadi lucu biar orang tertawa. Tahu tidak? Orang-orang membuka gigi dan menggoyangkan rahang hanya formalitas. Agar bacotmu tak terkesan sia-sia dan mendulang malu. Garing!

Satu waktu seseorang lewat lalu mereka puji. Bajunya bagus. Lipstiknya cantik. Batiknya berseri. Tasnya lucu. Terang saja puja-puji. Dia atasanmu. Bosmu. Cuih! Es krim bisa dijilat. Tapi jangan manusia. Bisakah kita berhenti jadi munafik dan katakan jelek itu jelek? Otoriter itu otoriter? Mengobral paha untuk dapat satu elusan lalu esok-lusa naik jabatan. Bukan main! Tidak lagi memijak anak tangga satu persatu. Tapi langsung meluncur pakai eskalator. Sedap sekali.

Berselancar di dunia maya lewat komputer kantor. Jelajahi sosial media. Baca artikel. Nonton konten yutup. Pulang lebih larut dari rekan-rekan kerjamu. Cobalah. Pasti kalian dicap karyawan rajin. Teladan. Seluruh dunia patut meniru. Padahal yang dibuat hanya senang-senang. Tapi kelihatan kerja. Seperti itu cara bos menilai. BOS. Bukan pemimpin. Yang rajin, yang bekerja efektif, yang jarang bergosip dan main-main saat jam kerja, yang tahu prioritas makanya pulang jam 4 teng. Kamu pemalas, Sayang. Kamu tetap pemalas karena kenapa tidak pulang jam 8 malam. Jam 9 malam. Supaya  citramu indah. Kau karyawan teladan. Meski yang dibuat sekali lagi hanya kaleng kosong berisi kertas sampah warna-warni. Najis!

Mengetik di komputer perusahaan tuk-tak-tuk-tak makin berisik makin kelihatan sibuk kerja. Menulis tanpa mengindahkan kaidah tata bahasa. Peduli amat soal EYD. Peduli amat urusan SPOK. Aturan ada untuk dilanggar. Makanya jadi orang harus cantik. Supaya dapat privilege. Idup ngaco naik kuda pake beha sebodo amat yang penting cantik. Kelar. Ada film yang judulnya Kiamat Sudah Dekat. Mungkin benar-benar sudah dekat.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS