RSS

Stop Sending a Wrong Signal




Sore ini saya pulang kantor dengan perasaan payah yang mencekik-cekik tenggorokan. Perasaan payah seperti seekor singa yang gagal mendapatkan seekor rusa betina gemuk. Saya merasa kecil dan bodoh, dan emmmm… Dungu! Melihat pencapaian teman-teman seangkatan saya yang demikian WAH, membuat saya semakin ingin mengutuk-ngutuk diri.

Ah saya ini kenapa sih? Too much stalking people makes me going crazy deh. I feel just like, I wanna be like them too. Tapi yah, kenyataannya memang gak bisa. Seolah hidup saya emang sepantasnya ya gini-gini aja. Makan-tidur-makan-tidur. Gak ada tanda-tanda yang bilang kalo Duta Besar Rusia tertarik dengan hasil skripsi saya dan ingin memberi saya beasiswa S2. Gak juga ada tanda-tanda kalo ada penerbit buku yang mencari-cari penulis muda berbakat seperti saya. Pun gak ada tanda-tanda salah satu PH menawari saya menjadi pemeran pendukung di sinetron striping murahan. Begitu menyedihkannya hidup saya.

Lalu pas lagi melo-melo begini saya jadi ingat percakapan Tintin dan Kapten Haddock di film Petualangan Tintin.


Failed. There are plenty of others willing to call you a failure. A fool. A loser. A hopeless souse. Don't you ever say it of yourself. You send out the wrong signal, that is what people pick up. Don't you understand? You care about something, you fight for it. You hit a wall, you push through it. There's something you need to know about failure, Tintin.


Dan saya jadi semangat lagi.. Gak penting apa yang orang lain bilang tentang diri saya, yang paling penting adalah seperti apa saya menilai diri saya sendiri. 


  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Terimakasih, Tuhan..




Tuhan..
Terlalu banyak hal-hal baik yang Engkau berikan dalam hidup ini, namun terlalu sedikit ucapan syukur yang sempat aku haturkan.

Maka maafkan jika dalam setiap kali berdoa, aku hanya melakukannya dengan ketergesaan. Mengulang kalimat-kalimat yang sama, harapan-harapan yang sama, selalu dan selalu dengan bahasa-bahasa monoton. Barangkali Engkau jenuh dan muak mendengarnya. Aku tak cukup kreatif mengantarkan doa dalam sajak-sajak indah yang bisa membuat-Mu dengan senang hati mengabulkannya.

Maafkan aku, Tuhan. Dalam hidup ini aku sudah terlalu banyak bersikap angkuh. Padahal rasa-rasanya aku pun tak mengerti mengapa dan untuk apa kusombongkan hal-hal kecil yang tak berguna. Engkau pasti marah. Namun pada siapa lagi aku memohon pengampunan selain kepada-Mu?

Tuhan..
Aku sangat kotor. Aku sering nakal. Sering berbuat hal-hal bodoh nan menjijikan, seolah dosa hanyalah sekedar bualan orang tua untuk menakut-nakuti anak kecil yang sering bandel. Aku lupa, atau bahkan tak mau peduli bahwa apa yang kuperbuat di masa ini haruslah kupertanggungjawabkan nanti, di hadapan-Mu. Itu pun jika memang aku diperbolehkan berjumpa dengan-Mu, Tuhan..

Ya, Tuhan..
Jika nanti Engkau memperkenankanku menemui-Mu, sungguh aku tak sanggup mengangkat mukaku yang hina ini untuk sekedar menatap keagungan-Mu. Engkau yang Maha Sempurna, dan aku yang maha kurang ajar. Apa pantas aku mengharap dan meminta ini-itu pada-Mu, sedang kewajibanku sendiri masih terlalu banyak yang sengaja aku tinggalkan?

Tuhan..
Ampuni aku..

Tuhan..
Karuniakanlah umur yang panjang bagiku untuk dapat memberi kebermanfaatan bagi orang lain..

Terima kasih Tuhan..
Untuk udara bersih yang kuhirup, untuk makanan yang mengenyangkan, untuk keluarga yang penuh perhatian, untuk para sahabat yang penuh pengertian, untuk orang-orang yang pernah singgah dalam hidupku dan menebar kebaikan. Semoga Engkau membalas berlipat ganda segala kemurahan hati mereka.

Sekali lagi, terimakasih Tuhan..
Untuk tidak pernah meninggalkanku sekalipun aku seringkali memalingkan muka dari-Mu..

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

The Best Advice I ever Got




Apa sih nasehat paling super yang pernah kamu terima dan masih nyantol di otak dan hati kamu hingga saat ini? Bagi saya nasehat-nasehat yang njleb banget itu gak dateng saat nonton tayangan-tayangan menginspirasi di tivi ataupun pas baca buku-buku motivasi. Mungkin ngaruh dan ngefek di momen itu doank, tapi setelahnya sirna gitu aja bagaikan bau kentut si Amirudin.


Bagi saya pribadi, nasehat paling josh justru datangnya dari orang-orang yang bener-bener riil ada di kehidupan kita. Yang bisa kita lihat kesehariannya, yang kita tahu gimana pribadinya, yang gak banyak bekoar-koar tapi sekalinya ngemeng entah kenapa, hati ini kaya ketancep paku 10 centi.


Dan nasehat paling super itu saya dapet setahun yang lalu waktu saya lagi nangis-nangis bombay karena dituduh menghancurkan rumah tangga seseorang. Gak salah, Phy? No, I’m not kidding you, fellas!! Saya gak sedang kena ayan waktu ngetikin kenyataan memuakkan ini. Saya emang dituduh kaya gitu untuk suatu alasan yang sama sekali gak bisa dicerna otak manusia, kalo otak hewan sih saya gak tau ya. Saya belum pernah jadi hewan soalnya.


Kejadian setahun lalu itu gak pernah bener-bener bisa ngilang dari pikiran saya. Sekalipun saya memilih untuk memaafkan, tapi kadang pas kebangun di pagi hari suka keinget aja tiba-tiba. Dan tesssss… Aermata jatoh gitu aja tanpa bisa saya kontrol. Kebayang donk kamu dituduh ngelakuin hal yang gak pernah kamu niatkan sedikitpun? Yah, manusia emang kaya gitu, suka mencari pelampiasan. Dan saya kena imbasnya.


Maka nasehat paling super yang saya terima datang dari abang saya, Ongko Han, setahun yang lalu waktu saya lagi pait-paitnya ngalamin masalah ini. Abang Saya bilang lewat sms: Lautan kehidupan pasti ada arus dan gelombang. Kalo gak gitu, manusia gak bisa dewasa, tegar dan belajar dari kesalahan.


Mungkin dia ngetik sms itu sambil ngupil atau sambil nyocolin gorengan ke mangkok sambel, tapi nasehat itu justru bikin saya ngapus aermata dan ngangket kepala lagi. Setegak-tegaknya yang saya bisa, setegar-tegarnya yang saya mampu.


Yah, itu nasehat paling mantep yang ngerubah hidup saya setahun terakhir ini. Mungkin seseorang itu hanya lagi kalut sampe bisa nuding saya kaya gitu. Mungkin saya lagi diuji sekuat apa sih saya mampu bertahan di situasi-situasi yang gak mengenakkan, dan mungkin saya tidak perlu jadi dramatis karena hidup –seperti yang abang saya bilang- selalu ada arus dan gelombang. Akan selalu ada cobaan dan hal-hal pait yang berseliweran di sepanjang jalan yang kamu tempuh. Jadi santai saja. Cara saya menyikapi suatu masalah menunjukkan sejauh mana saya telah belajar dari kehidupan itu sendiri.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Yang Kau Rindui




Aku tak ingin jadi jelaga yang kau benci atau terik yang kau hindari. Aku ingin jadi langit malam yang seringnya kau rindui..

-elvy

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Lala Lili di Bali





Dada siapa sih yang bergetar denger kata Bali? Jangankan bule-bule berbulu dada lebat, kita-kita yang asli Indonesia aja idungnya masih suka kembang-kempis kalo ada yang sesumbar nyeritain pengalaman liburannya ke pulau eksotis ini. Iya gak? Iya banget lah!

Lalu gimana kalo ada yang ngajakin kita jalan-jalan gratis ke Bali? Rasanya ingin menjerit memeluk ibu pertiwi meneriakkan kata “mauuuuuu!!” begitu saya ditawarin kakak tercinta jalan-jalan kece ke Bali. Terbayang sudah pantai yang bersih dihiasi bule-bule seksi berbikini, senyum manis berondong-berondong pulau dewata yang memikat hati (teteup), juga aroma babi guling yang menyundul-nyundul sisi gelap di otak saya. Nyahahaha. Yang terakhir hanyalah dusta belaka.

Hari Jumat siang tanggal 24 Mei lalu  saya berangcut seorang diri dengan pesawat lion air dari Jakarta dan tiba sekitar jam 17.30 WITA di Denpasar. Soalnya entah kenapa pesawatnya tiba-tiba delay gitu. Biasalah, lagu lama tanah air kita. FYI, kakak saya udah tiba duluan di Denpasar sejak hari Kamis bersama rombongan staf kantornya. Sebenernya kunjungan kakak saya ke Bali buat ikutan pameran pariwisata Maluku, Maluku Utara dan Nusa Tenggara Timur yang emang diadain oleh Kementerian Pariwisata RI untuk mempromosikan pariwisata daerah-daerah di Timur Indonesia yang gak kalah kecenya sama Bali.



Stand Pameran Kab. Halmahera Barat, Prov. Maluku Utara

Depan stand pameran ada BreadTalk yang memanjakan perut


Discovery Shopping Mall Bali

Jadi tempat pameran ini lokasinya di Discovery Shopping Mall Bali yang deketan sama Hotel Kartika Plaza. Jadi saya sempetin nongkrong-nongkrong udik di Hotelnya sambil icip-icip orange juice. Nah bagian belakang hotel ini langsung terhubung ke pantai. Viewnya ciamik banget. 

Bagian belakang hotel Kartika Plaza yang aduhai



Sesungguhnya nampang adalah sebuah keniscayaan B-)


Oh iya sampai lupa. Selama di Bali saya nginep di Ayu Lili Garden Hotel yang lokasinya masih di seputaran Kuta. Tarif kamarnya 270 ribu permalam dengan fasilitas dua single bed, tivi, kulkas mini, dan toilet yang menurut saya cukup nista karena klosetnya gak ada keran buat cebokan. Taulah kloset standar bule-bule jorok yang abis crot langsung dilap pake tissue. Cih! Jadilah saya kalo abis pipis mesti cebok pake shower. Oh mamaaaa!

Kamar yang saya tempatin bareng kakak dengan dua bed

Kolam renang yang letaknya persis depan kamar saya


Gak ketinggalan saya juga nampang di monumen (atau tugu ya?) peringatan bom bali I. Di situ tercatat nama-nama wisatawan yang tewas yang berasal dari berbagai negara.




Me and my beloved sister :)



Hari terakhir kita studi banding ke desa wisata Pinge yang letaknya di Kab. Tabanan. Dari sini saya mulai ngerti apa yang temen saya pernah ceritain kalo orang Bali itu rumahnya gak dalam satu bangunan, tapi mencar-mencar. Maksudnya tuh ruang tamu di bangunan tersendiri, nanti kamar tidurnya sendiri lagi di bangunan yang laen, toiletnya pun letaknya misah lagi dari bangunan-bangunan laennya. Semuanya masih dalam satu komplek sih. Tapi menurut saya emang agak ribet. Masa mo pipis aja kita mesti keluar 'rumah' yang ini lalu masuk ke 'rumah' yang itu? Tapi lagi, itulah uniknya Bali, sahabat!


salah satu rumah di Desa Pinge


Gaya duluuuuu B-)


Nah setelah dari Desa Pinge ini kita langsung capcuscyin ke Tanah Lot buat ngeliat sunset. Udah tau lah ya saya penikmat senja tingkat alaihum. Hehehe.



Holaa Tanah Lot!!



ini seksi menurut saya


Aih sayangnya poto-poto yang oke masih ada di staf kakak saya dan belon sempet saya copy. Semua ini hanyalah poto-poto dari kamera poket hasil minjem di temen saya. Hehe. Saya emang gak modal sih buat jalan-jalan.

Dan... Tiga hari di Bali rasanya gak puas banget. One day saya bakal balik lagi ke sini bareng sahabat-sahabat, atau bareng pacar, atau barangkali suami. Syahahahaha..

Jadi ketagihan untuk nge-trip lagi. Ke mana destinasi selanjutnya? Kita lihat saja nanti. Jeng jeng jeeeeeng.......!!

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS