RSS

Ruang

Mungkin tak mengapa jika saya sebut ini rindu. Rindu pada ruang kecil tempat saya habiskan sebagian waktu untuk bercakap dengan diri sendiri. Ruang yang sepi dari furniture. Ruang penyimpan mimpi. di sana, sebuah ranjang tua diletakkan menempel ke dinding, tempat saya baringkan raga yang lelah. Sebuah meja belajar berada di sisi yang lain, di laci meja itu saya simpan koleksi komik saya, juga sebuah album foto pemberian seorang sahabat, hadiah untuk ulang tahun saya yang keempat belas. di  sebelah tempat tidur ada lemari kecil, rak paling bawahnya saya pakai untuk menyimpan buku-buku pelajaran sekolah yang memang tidak begitu banyak.

Saya rindu ruang itu. sebuah ruang yang saya sebut kamar pribadi. Di belakang pintunya saya tempelkan tulisan-tulisan penuh mimpi, dan mimpi-mimpi itulah yang membuat saya selalu bersemangat berangkat ke sekolah. Di ruang itu saya belajar siang dan malam, di ruang itu saya memahami arti menjadi orang dewasa, di ruang itu saya simpan semua rasa cinta dan kebanggaan saya. sebuah tempat kecil, seadanya, tapi membuat nyaman. 

Lalu kini saya hanya bisa mengenang. Saat-saat saya mengerjakan tugas fisika di kamar mungil itu. saat saya menyalin catatan bahasa Inggris. Saat saya mengobrol dengan para sahabat. Saat saya selalu mencurahkan isi hati dalam buku harian bergembok. Saat saya merasa dunia ini terlalu indah, dan kita tidak punya banyak waktu untuk sekedar bersedih hati.






Kini tersadar, bahwa saya terlalu banyak menyimpan rindu. Pada hal-hal yang mungkin saja tak perlu. Pada ini-itu. Pada masa lalu yang telah banyak menjadi abu.




  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

0 comments:

Post a Comment