Mengeluh selalu mampu meringankan
beban berat di pundak. Entah bagaimana tapi saya sering merasa lebih baik
selepas itu. Rasanya seperti.. Seperti berdiri di bibir pantai dan berteriak
kencang, lalu serta merta keresahan seperti hilang digulung ombak, lenyap
dibawa angin. Belakangan, hidup memang lebih sering dipenuhi caci maki. Pada
hal-hal yang terjadi di luar ekspektasi. Pada pimpinan yang mata duitan. Pada tumpukan
pekerjaan yang tak berperikemanusiaan. Pada para orangtua yang suka memaksa.
Pada negara yang tak becus memelihara. Pada orang-orang yang suka menuding
orang lain pendosa hanya karena mereka memakai atribut-atribut religius
sementara yang lainnya tidak..
Semakin matang usia, hidup tak
lagi berjalan mudah. Ada banyak sekali hal-hal yang sulit saya terima, atau
bahkan saya ikhlaskan. Semua tak lagi segampang mengatakan “tak apa” ketika
mama bilang belum ada uang untuk membeli mainan baru. Kini, ada banyak sekali
hal-hal yang menggiring hati saya untuk selalu dan selalu merasakan kecewa.
Maka bolehkah saya merasa rindu untuk kembali menjadi anak-anak saja? Anak-anak
yang tanpa beban, yang tanpa tekanan, yang tak mengejar kelimpahan, yang mudah
menerima dan selalu merasa berkecukupan.
Ah,, betapa saya teramat lelah
menjalani sesuatu yang saya tak cinta..