RSS

Teruntuk Kamu (yang sedang terkantuk-kantuk di situ)


Aku tak bisa berpuisi. Lagipula, siapa yang butuh puisi? Aku tak biasa menggulung rasa dalam sajak berpita merah muda. Dan kupikir, kamu sulit menerjemahkan bahasa-bahasa berat. Orang tua kita, dan mungkin nenek moyang kita, tak bicara cinta lewat kata. Tapi dalam tatap mereka, dalam nasehat mereka, dalam hidangan yang mereka sajikan di atas meja, dalam sujud-sujud mereka yang tak kita ketahui, mereka selipkan cinta di situ. Cinta yang terlalu besar dan irasional.


Maka di antara kita, hanya butuh ekspresi jujur tentang rasa. Bahwa aku bahagia karena kamu yang membuatku tertawa. Bahwa kamu senang karena aku tak pernah mengeluhkan keadaan kita. Cukuplah dengan begitu. Aku tak perlu menulis syair yang mengharu biru. Pun kamu tak perlu mencipta lagu. Kita saling tahu tentang perasaan satu sama lain tanpa banyak bercakap-cakap. Tanpa perlu mengumbar atau mendeklarasikan pada seisi dunia. Cinta barangkali tak senorak itu. Cinta adalah rahasia yang kita jaga dan pelihara bersama hingga waktu yang entah kapan.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

0 comments:

Post a Comment